Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat melaporkan lebih dari 56.300 kasus Virus Corona COVID-19 baru pada Kamis 9 Juli. Itu merupakan hari ketiga berturut-turut di mana infeksi meningkat setidaknya hingga 55.000.
Melansir Channel News Asia, Sabtu (11/7/2020), sejumlah negara bagian seperti California, Florida, dan Texas baru-baru ini memecahkan rekor. Hal ini pun membuat harapan memudar untuk saingan ekonomi dan saham Amerika Serikat ditutup sekitar 1 persen karena investor khawatir penguncian lainnya akan melumpuhkan bisnis lagi.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan di luar tiga negara bagian terpadat, angka kasus juga meningkat. Alabama, Montana dan Wisconsin mencatat kenaikan harian terbesar mereka pada hari Kamis. Angka infeksi dilaporkan meningkat di 41 dari 50 negara bagian.
Pada hari Rabu, Amerika Serikat mencatat peningkatan terbesar dalam kasus, yakni naik 60.541 dalam satu hari.
Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari 3,1 juta kasus total dan lebih dari 133.000 kematian akibat virus, membuat beberapa orang Amerika ragu untuk kembali ke ruang publik dan kembali ke bisnis meskipun ada upaya Presiden Donald Trump untuk mengecilkan risiko.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Kasus Virus Corona di AS
Hingga Jumat malam pukul 23.32, kasus Virus Corona di Amerika Serikat telah mencapai 3.131.953 dengan 133.420 kematian.
Amerika Serikat hingga saat ini masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi di dunia. Bahkan, seperempat kasus di dunia berasal dari negara tersebut.
Setelah Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia dan Peru menjadi negara lainnya yang memiliki angka kasus positif tertinggi di dunia.
Advertisement