Liputan6.com, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah untuk menangani klaster baru Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Secapa TNI Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung. Pemantauan terhadap titik-titik potensial penularan Covid-19 sudah dilakukan.
“Kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa potensi pertambahan kasus Covid-19 di Jabar masih besar dan bertambah dalam waktu waktu yang akan datang. Oleh karena itu penting melakukan tracing dan tracking,” kata Berli di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/7/2020).
Baca Juga
Advertisement
Berli mengatakan, petugas gugus tugas saat ini tengah melakukan tracing terhadap aktivitas para siswa Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19. Rapid tes dilakukan kepada warga maupun orang-orang lainnya yang berinteraksi langsung dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Jadi, yang sudah kita lakukan yaitu mencari ke mana saja peserta didik itu melakukan aktivitas," ujar Berli.
Selain itu, pihak Gugus Tugas Jabar dan Kota Bandung sudah menggelar rapid tes terhadap warga yang tinggal di sekitar Secapa AD. Namun hasilnya sampai saat ini belum terbit.
"Kalau memang ada warga reaktif itu kita tindak lanjut dengan tes swab. Sampai hari ini kita belum menerima laporan adanya yang reaktif rapid tes," ucap Berli, menjelaskan penanganan Corona di Secapa TNI AD.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penanganan Corona di Jabar
Sebelumnya, Provinsi Jabar mencatatkan jumlah kenaikan kasus harian positif Covid-19 sebanyak 962 orang pada Kamis (9/7/2020). Salah satu penyumbang terbesar dalam kasus harian tersebut berasal dari klaster baru Secapa TNI AD.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta Gugus Tugas Jabar untuk melakukan pelacakan keluarga dari para siswa yang dinyatakan positif Covid-19. Pelacakan tersebut dilakukan sebagai skema penanganan Gugus Tugas berada di luar kompleks Secapa TNI AD.
"Kita akan tracing keluarga, testing kepada kontak di luar kompleks menjadi tanggung jawab (Gugus Tugas) Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung," ucap pria yang akrab disapa Emil itu.
Dia menjelaskan, skenario penanganan tersebut sudah disampaikan ke Gugus Tugas Nasional. Gugus Tugas Kota Bandung juga diminta untuk agresif melakukan pelacakan kontak.
"Saya memang belum ada data dari keluarga perwira siswa itu yang positif, tapi perintah saya jelas bahwa saat berita itu masuk tolong di-tracing keluarganya karena ada pesiar waktu libur dalam seminggu ada sehari mereka kembali dan hasilnya (tracing) berapa belum kami tahu," kata Emil.
Advertisement