6 Pedagang Positif Covid-19, 3 Pasar di Polman Tutup

Langkah cepat diambil Pemkab Polman dengan menutup tiga pasar setelah 6 pedagang terpapar Covid-19

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 11 Jul 2020, 06:30 WIB
Aktivitas perdagangan saat pemberlakukan ganjil genap pasar tradisional di Jakarta, Senin (15/6/2020). PD Pasar Jaya mulai hari ini memberlakukan penerapan ganjil genap di pasar tradisional mengikuti kebijakan Pemprov DKI untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Polman - Pemerintah Kabupaten Polman, Sulawesi Barat menutup tiga pasar setelah ditemukan enam orang pedagang yang positif Covid-19. Penutupan pasar untuk memberi waktu gugus tugas penanganan Covid-19 melakukan sterilisasi.

Tiga pasar yang ditutup yakni, Pasar Pekkabata mulai 11 hingga 13 Juli, Pasar Baru Polewali 14 hingga 16 Juli, dan Pasar Induk Wonomulyu pada 13 hingga 14 Juli. Penutupan itu sesuai hasil rapat koordinasi terkait perkembangan penyebaran Covid-19 pada klaster pasar.

"Pedagang ini selalu berpindah-pindah dari pasar satu ke pasar lainnya, untuk memutus rantai penyebaranya kita mengambil langkah menutup sementara pasar," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Polman, Andi Suaib Nawawi, Jumat (10/07/2020).

Suaib menambahkan, klaster pasar ini bermula saat Da (59) salah seorang padagang di Pasar Induk Wonomulyo dinyatakan positif Covid-19 pada 2 Juli yang lalu. Hasil tracking yang dilakukan ternyata suami dari Da, yakni AI (60) juga positif Covid-19.

"Da ini diketahui biasa keluar daerah, ia merupakan pedagang pakaian yang sering keluar daerah, termasuk ke daerah zona merah," ujar Suaib.

Lanjut Suaib, untuk kasus positif Covid-19 di Pasar Pekkabata berawal dari Ta (16) yang dinyatakan positif Covid-19 pada 7 Juli. Hasil tracking yang dilakukan mendapati dua pasien lainnya yakni Bu (12) dan Nu (35).

"Nu diketahui merupakan tante dari Ta yang seharinya berprofesi sebagai pedagang di Pasar Pekabata. Satu lagi kasus di Pasar Baru Polewali," ujar Suaib.

Para pedagang yang positif Covid-19 ini diketahui sering berpindah-pindah tempat untuk berjualan, dari pasar satu ke pasar lainnya. Bahkan beberapa dari mereka memiliki kios di beberapa pasar. 

“Yang di Polewali itu, punya juga kios di Wonomulyo, terus yang di Wonomulyo punya juga kios di Pekkabata. Bahkan dia juga biasa pasang tenda di Pasar Baru Polewali," ungkap Suaib.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya