Liputan6.com, Surabaya - Forkopimda Jatim di antaranya Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran memberikan bantuan alat penegakan protokol kesehatan di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor, Jumat, 10 Juli 2020.
Bantuan tersebut berupa 10.000 kotak masker dan 1.500 alat rapid test. Kemudian, 1 ton beras, 150 kilogram gula pasir, dan 150 liter minyak goreng. 2.000 kotak masker dan 50 thermo gun, 10.000 pcs masker dan 100 paket sembako. Bantuan ini penting diberikan setelah diketahui ada sebanyak 11 santri dari pesantren Gontor yang terpapar COVID-19.
Selain itu, tim kuratif dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dokter dari Polda Jatim serta tim dokter dari Kodam V Brawijaya juga telah diturunkan ke Ponpes Gontor untuk melakukan penanganan pada santri yang terkonfirmasi positif, melakukan tes cepat hingga melakukan tracing atau pelacakan.
Baca Juga
Advertisement
Oleh sebab itu upaya yang telah dilakukan dengan ditambah pemberian bantuan yang diserahkan diharapkan santri, ustadz dan ustadzah serta pengurus pesantren kian ketat menerapkan protokol kesehatan demi memutus rantai penularan COVID-19.
"Pondok Modern Darussalam Gontor telah membuktikan bahwa mereka adalah pesantren yang tangguh. Kami mengapresiasi bahwa upaya menjalankan protokol kesehatan sejatinya sudah dilakukan, bahkan santri yang kembali ke sini sudah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan," kata Khofifah.
Selain itu santri di pesantren juga sudah dibiasakan memakai masker, menerapkan physical distancing dan memperbanyak mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Khofifah Meminta Ponpes juga Terapkan Protokol Kesehatan
Khofifah mengatakan,Forkopimda Jatim mendukung bagimana upaya perlindungan pada santri, pengajar dan pengasuh pesantren bisa terus dilakukan, salah satunya dengan pengiriman bantuan ini.
"Oleh sebab itu hari ini kami silaturrahim ke pengasuh Pondok Modern Gontor untuk sama sama mencari solusi agar perlindungan pada santri dan semua elemen di pesantren supaya bisa berjalan dengan baik. Kami bergotong royong mengatasi masalah ini agar kita bisa segera keluar dari pandemi,” tegas Khofifah.
Gubernur perempuan pertama Jatim ini menegaskan, pandemi ini dihadapi oleh 216 negara di dunia. Saat ini, vaksin dari COVID-19 ini belum ditemukan.
Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan agar seluruh elemen di pondok pesantren dan masyarakat luas untuk terus menegakkan protokol kesehatan. Menggunakan masker, menjaga jarak, dan juga rajin mencuci tangan. Dengan begitu maka penularan COVID-19 bisa diminimalkan.
Khofifah menegaskan, semua upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani masalah COVID-19 di Jatim tidak akan bisa maksimal jika tidak ada dukungan dari semua pihak dan masyarakat. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pihak ponpes baik pengasuh dan santri juga ikut serta dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Semua upaya telah dilakukan pemerintah, kami mohon dukungannya, semua ikut serta menjalankan protokol kesehatan," ujar dia.
Advertisement