Pesan Terakhir Editor Metro TV untuk Kekasihnya

Balasan Suci hanya menyisakan centang satu di aplikasi whatsapp, yang artinya pesan tak tersampaikan di handphone sang editor di Metro TV itu.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 11 Jul 2020, 22:35 WIB
Pemakaman editor Metro TV Yodi Prabowo yang diduga menjadi korban pembunuhan. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan meninggal di pinggir jalan tol Ulujami, Jakarta Selatan pada Jumat 10 Juli 2020. Dia diduga menjadi korban pembunuhan.

Kekasih almarhum Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah mengaku sempat mendapat pesan terakhir.

"Selasa (7 Juli 2020) malam sekitar jam 10 itu, dia whatsapp saya. Seperti biasa, memastikan saya sudah bobo, sudah istirahat. Karena memang dia sangat perhatian," kenang Suci, Sabtu (11/7/2020).

Pesan dari Yodi baru dia balas di Rabu pagi 8 Juli 2020 karena sudah terlelap tidur. Balasan Suci hanya menyisakan centang satu di aplikasi whatsapp, yang artinya pesan tak tersampaikan di handphone sang editor di Metro TV itu.

Dari sanalah, awal mula kekhawatiran Suci muncul. Wanita berkerudung itu mulai mencoba menghubungi Yodi, namun telepon genggamnya itu tak kunjung bisa dihubungi.

Barulah pada Kamis pagi, ibunda Yodi menghubungi melalui whatsapp, mempertanyakan keberadaan anaknya.

"Ditanya Yodi main ke rumah enggak, saya jawab enggak, saya tanya balik. Dan ternyata dia pamit kerja dari hari Selasa, tapi sampai Kamis itu dia enggak pulang dan tanpa kabar," tutur Suci.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Keluarga sempat akan laporkan Yodi hilang

Suasana rumah Yodi Prabowo, editor Metro Tv yang jasadnya ditemukan di pinggir tol Ulujami, Jakarta Selatan, dipenuhi dengan isak tangis keluarga dan kerabat. (Foto:Liputan6/ Pramita Tristiawati)

Rasa kekhawatiran pun mulai meningkat jadi kecemasan. Sebab, tidak biasanya sang kekasih tidak pulang ke rumah tanpa kabar kepadanya terlebih kepada kedua orangtuanya. Apalagi, setelah tahu dari teman kantor Yodi, bila Selasa adalah hari terakhir dia masuk.

Sebab, pada Rabu, Yodi tak masuk kerja tanpa kasih kabar, baik ke atasan ataupun rekannya di Metro TV.

"Nggak biasanya, kan dia kalau pulang telat biasanya konteks keluarga nya dan kasih tahu saya juga," ujarnya.

Hingga akhirnya, pada Jumat 10 Juli 2020, ayah Yodi memutuskan akan melaporkan dugaan kehilangan anak kesayangannya itu ke kantor polisi. Namun, kabar duka yang disampaikan duluan oleh kepolisian. Jasad Yodi ada di Rumah Sakit Kramat Jati, dan perwakilan keluarga diminta untuk datang.

 


Polisi Masih Cari Benda Tumpul yang Digunakan untuk Memukul Editor Metro TV Yodi Prabowo

Polisi belum menemukan benda tumpul yang digunakan pelaku saat menganiaya editor Metro TV, Yodi Prabowo. Barang itu menjadi salah satu petunjuk penting untuk mengungkap kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto menerangkan, hasil autopsi jasad Yodi Prabowo. Ditengkuk sebelah kiri korban terdapat lebam.

"Di mana lebam itu diduga benda tumpul. Itu yang kami belum mendapatkan barang bukti. Jadi nanti kami akan lakukan pencarian kembali," kata dia di Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020).

Selain itu, ditemukan juga luka akibat senjata tajam di tubuh Yodi Prabowo. Salah satunya di bagian jantung yang menyebabkan korban meregang nyawa.

"Luka di bagian dada sebelah kiri, kemudian ada luka di bagian leher akibat benda tajam. Kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam yang diduga akibat benda tumpul," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya