Liputan6.com, Jakarta - Yodi Prabowo, editor Metro TV yang ditemukan meninggal di pinggir tol Ulujami, Jakarta Selatan dan kekasihnya Suci Fitri Rohmah sudah saling berjanji akan menikah pada 2022.
"Iya, tahun 2022 nanti, karena kami dekat sudah tujuh tahun. Kenal dari sekolah," tutur Suci, Sabtu (11/7/2020).
Advertisement
Pemilihan tahun 2022 bukanlah tanpa alasan, sebab, tahun tersebut dinilainya baik dan sesuai dengan tanggal pertama mereka pertama kali dekat, yakni 22 Agustus.
Sejak berkomitmen akan melenggang ke jenjang yang lebih serius, baik Suci maupun Yodi tengah menabung untuk mempersiapkan hari bahagia itu. "Dia yang semangat, ngumpulin uangnya sendiri," ujar Suci.
Namun takdir berkehendak lain, Yodi terlebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Dia diduga menjadi korban pembunuhan.
Suci mengaku, sebelum meninggal, sang kekasih yang merupakan editor Metro TV itu seperti ada masalah. Sebab pada Senin, 6 Juli 2020, Yodi menghubunginya, mengutarakan ingin berbicara empat mata.
"Cuma saya enggak bisa karena posisinya kerjanya kan lagi deadline. Kata saya saat itu, nanti saja di rumah, dia nggak mau karena takut ada keluargaku yang dengar," tutur Suci.
Saat itu, Suci menjanjikan, akan bertemu Yodi setelah pekerjaan deadlinenya selesai, sekitar hari Rabu. Namun, Yodi tak kunjung datang ke rumahnya.
Mengetahui kini kekasihnya yang bekerja di Metro TV itu kini tiada, Suci pun memendam penyesalan. "Tapi ternyata dia enggak cerita. Sayanya telat, nyesel banget saya. Andaikan dulu kerjaan nggak lagi deadline saya pasti dengarkan curhatannya," kata Suci.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Kasus Dugaan Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo
Polisi membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, menyebut kasus ini mendapatkan perhatian serius dari Kapolda Metro Jaya. Menurut dia, Kapolda Metro terus memantau perkembangan penyelidikannya.
"Kasus ini jadi atensilah. Kapolda Metro sudah memerintahkan untuk membentuk tim khusus yang dikendalikan oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan serta Polsek Pesanggarahan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan pada kasus tersebut," kata dia saat dihubungi Sabtu (11/7/2020).
Yusri menerangkan, tim khusus terus bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk menyelesaikan teka-teki kematian Yodi Prabowo. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan sejumlah luka dibagian leher dan dada akibat senjata tajam.
"Ada pukulan senjata tumpul pada bagian leher. Sementara masih kita tunggu hasil lanjutan autopsi," ucap dia.
Selain itu, jasad korban diperkirakan sudah berada di lokasi sejak tiga hari lalu.
"Dilihat dari kondisi jenazah diperkirakan sudah 2 sampai 3 hari di TKP karena ditemukan pembusukan," ujar dia.
Polisi hingga saat ini masih mendalami keterangan sejumlah saksi untuk mencari pelaku yang diduga membunuh editor Metro TV, Yodi Prabowo. Totalnya ada 12 orang saksi yang diperiksa.
"Mulai dari keluarga, orang-orang terdekat yang kenal korban," ujar dia.
Yusri membeberkan hasil autopsi menunjukkan sejumlah luka terbuka di tubuh korban. Terutama pada leher dan dada akibat tusukan senjata tajam.
"Dan juga ada pukulan senjata tumpul pada bagian leher. Sementara masih kita tunggu hasil lanjutan autopsi," ujar dia.
Advertisement