Fakta Terbaru hingga Cerita Pilu Editor Metro TV yang Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga sempat dianiaya sebelum ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan.

oleh Maria Flora diperbarui 12 Jul 2020, 10:05 WIB
Suasana rumah Yodi Prabowo, editor Metro Tv yang jasadnya ditemukan di pinggir tol Ulujami, Jakarta Selatan, dipenuhi dengan isak tangis keluarga dan kerabat. (Foto:Liputan6/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan terhadap editor Metro TV Yodi Prabowo.

Sejumlah saksi serta bukti-bukti di lapangan sudah dikumpulkan untuk menguak misteri kematian Yodi Prabowo. 

Polisi bahkan kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) lokasi penemuan jasad Yodi guna  merunut bagaimana korban maupun diduga pelaku pada saat kejadian. Mereka bahkan menurunkan anjing pelacak untuk mengendus jejak pelaku.

"Iya, barusan kita sudah laksanakan olah TKP, kita menggunakan anjing pelacak dari unit K-9 untuk bisa membantu kelengkapan berkas lah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus ketika dihubungi, Sabtu 11 Juli 2020.

Sebelumnya, editor Metro Tv Yodi Prabowo ditemukan dalam keadaan tak lagi bernyawa di pinggiran Tol Jorr Pesanggrahan, Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat 10 Juli 2020. 

Jasadnya pertama kali ditemukan oleh tiga anak yang sedang bermain layangan dan langsung melaporkannya ke Ketua RT setempat hingga berujung pada laporan polisi.

Saat di TKP, petugas menemukan sejumlah luka tusuk pada tubuh korban dan sebuah pisau yang tak jauh dari lokasi. Polisi menduga Yodi telah menjadi korban pembunuhan.

Kepergian editor Metro TV ini tak hanya meninggalkan duka mendalam pada rekan-rekan korban, tapi juga keluarga bahkan kekasih hatinya. Tersiar kabar, Yodi bahkan berencana menikah.

Berikut sejumlah kabar terbaru hingga cerita pilu dari editor Metro TV Yodi Prabowo yang diduga menjadi korban pembunuhan: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mengaku Ada Masalah Sebelum Ditemukan Tewas

Pemakaman editor Metro TV Yodi Prabowo yang diduga menjadi korban pembunuhan. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sang kekasih, Suci Fitri Rohmah (24), sempat mendapat firasat sebelum mendapat kabar Yodi ditemukan tewas.

Suci mengaku sempat mendapat firasat tak enak semenjak kekasihnya itu tak bisa dihubungi beberapa hari lalu.

Firasat itu seakan menjadi kenyataan setelah dia mendapat kabar bahwa pujaan hatinya itu ditemukan tewas di pinggir Jalan Tol Ulujami, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 Juli 2020.

Suci sangat kaget mendapat kabar tersebut. Terlebih setelah mendapat kabar bahwa sang kekasih meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

"Kaget banget, nggak menyangka bisa seperti ini. Memang sempat ada firasat, karena dia nggak bisa-bisa dihubungi," ungkap Suci ditemui usai pemakaman Yodi di TPU wakaf Sandratex, Tangerang Selatan, Sabtu, 11 juli kemarin.

Dia menjelaskan, Yodi Prabowo pada Selasa 7 Juli sekitar pukul 22.00 malam, sempat mengabarinya. Namun, pesan lewat aplikasi itu tak dibalas lantaran Suci tengah terlelap

Suci menjelaskan, beberapa waktu sebelum kepergiannya Yodi memang terlihat tidak seperti sebelum-sebelumnya. Namun, Yodi tak sempat bercerita mengenai masalah dihadapinya.

"Sempat alamarhum bilang kayak ada masalah, cuma dia belum berani cerita ke saya. Saya bilang ceritain ke teman atau siapa yang kamu percaya biar lega, karena dia orangnya nnggak gampang cerita masalah," katanya.


Olah TKP Kembali Digelar

Satuan Polisi Satwa K9 bersama anjing pelacak khusus melakukan simulasi pendeteksian bahan peledak di area Car Free Day,Bundaran HI, Jakarta, Minggu, (16/2/2020). Simulasi untuk mengedukasi tentang cara kerja anjing pelacak saat menemukan bahan peledak yang disembunyikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Polisi kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo. Polisi hendak mencari bukti-bukti lain yang ditinggal oleh pelaku.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto menerangkan, pihaknya memeriksa kembali lokasi kejadian setelah menerima hasil autopsi sementara terhadap jasad editor Metro TV ini. 

"Intinya kami cek ulang merunut bagaimana korban maupun diduga pelaku pada saat kejadian. Jadi kami menerima informasi dari tim unit K-9. Karena tim ini menggunakan anjing pelacak," ujar dia di lokasi, Sabtu, 11 Juli 2020.


Tertusuk Benda Tajam di Bagian Jantung

Ilustrasi (iStock)

Berdasarkan hasil autopsi, Yodi Prabowo diduga meninggal akibat tertusuk benda tajam di bagian jantung. Irwan menerangkan, sejumlah tubuh dari editor Metro TV ini dipenuhi luka.

"Luka di bagian dada sebelah kiri, kemudian ada luka di bagian leher akibat benda tajam. Kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam yang diduga akibat benda tumpul," ujar dia.

Karena itu, dalam olah TKP kali ini penyidik mengambil sample dari pisau yang diduga milik pelaku serta baju yang dikenakan korban untuk mencari jejak pelaku dengan bantuan anjing pelacak.

"Hasilnya seperti apa, kita informasikan lebih lanjut," ucap dia.


Diduga Dianiaya Sebelum Tewas

Ilustrasi Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka | via: guardianlv.com

Bekas luka ditemukan saat Tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengotopsi jasad Yodi Prabowo.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto menerangkan, Yodi Prabowo diduga sempat dianiaya sebelum ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan.

"Menurut hasil autopsi kami menilai bahwa diduga ada penganiayaan sebelumnya," kata dia di Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Juli 2020.

Irwan membeberkan sekujur tubuh Yodi Prabowo dipenuhi luka akibat senjata tajam maupun benda tumpul.

"Luka di bagian dada sebelah kiri, kemudian ada luka di bagian leher akibat benda tajam. Kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam yang diduga akibat benda tumpul," ujar dia.

Untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini, sejauh ini polisi telah memeriksa 16 orang sebagai saksi untuk dimintai keterangan.

"Saksi itu diperiksa oleh Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, maupun Polsek Pesanggrahan," ucap dia.


Pesan Terakhir untuk Sang Kekasih

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Sebelum kepergiannya, kekasih almarhum Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah mengaku sempat mendapat pesan terakhir.

"Selasa (7 Juli 2020) malam sekitar jam 10 itu, dia whatsapp saya. Seperti biasa, memastikan saya sudah bobo, sudah istirahat. Karena memang dia sangat perhatian," kenang Suci, Sabtu, 11 Juli kemarin.

Pesan dari Yodi baru dia balas di Rabu pagi 8 Juli 2020 karena sudah terlelap tidur. Balasan Suci hanya menyisakan centang satu di aplikasi whatsapp, yang artinya pesan tak tersampaikan di handphone sang editor di Metro TV itu.

Dari sanalah, awal mula kekhawatiran Suci muncul. Wanita berkerudung itu mulai mencoba menghubungi Yodi, namun telepon genggamnya itu tak kunjung bisa dihubungi.

Barulah pada Kamis pagi, ibunda Yodi menghubungi melalui whatsapp, mempertanyakan keberadaan anaknya.

"Ditanya Yodi main ke rumah enggak, saya jawab enggak, saya tanya balik. Dan ternyata dia pamit kerja dari hari Selasa, tapi sampai Kamis itu dia enggak pulang dan tanpa kabar," tutur Suci.


Berencana Menikah

ilustrasi cincin pernikahan/Photo by TranStudios Photography & Video from Pexels

Suci juga menuturkan bahwa keduanya berencan akan menikah pada tahun 2022 setelah 7 tahun menjalin hubungan.

"Iya, tahun 2022 nanti, karena kami dekat sudah tujuh tahun. Kenal dari sekolah," tutur Suci.

Pemilihan tahun 2022 bukanlah tanpa alasan, sebab, tahun tersebut dinilainya baik dan sesuai dengan tanggal pertama mereka pertama kali dekat, yakni 22 Agustus.

Sejak berkomitmen akan melenggang ke jenjang yang lebih serius, baik Suci maupun Yodi tengah menabung untuk mempersiapkan hari bahagia itu.

"Dia yang semangat, ngumpulin uangnya sendiri," ujar Suci.

Namun, takdir berkehendak lain, Yodi terlebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Dia diduga menjadi korban pembunuhan.

Suci mengaku, sebelum meninggal, sang kekasih yang merupakan editor Metro TV itu seperti ada masalah. Sebab pada Senin, 6 Juli 2020, Yodi menghubunginya, mengutarakan ingin berbicara empat mata.

"Cuma saya enggak bisa karena posisinya kerjanya kan lagi deadline. Kata saya saat itu, nanti saja di rumah, dia nggak mau karena takut ada keluargaku yang dengar," tutur Suci.

Saat itu, Suci menjanjikan, akan bertemu Yodi setelah pekerjaan deadlinenya selesai, sekitar hari Rabu. Namun, Yodi tak kunjung datang ke rumahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya