Disneyland Kembali Buka di Tengah Imbauan WHO Terkait Corona COVID-19

Kompleks Disneyland Orlando, di Florida merupakan salah satu dari beberapa negara bagian di mana angka harian kasus baru virus meningkat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Jul 2020, 14:03 WIB
Disneyland di Anaheim, California, Amerika Serikat. (HECTOR MATA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Taman Hiburan Disneyland di Florida dibuka kembali pada Sabtu, 11 Juli 2020 dalam keadaan terpukul oleh Virus Corona.

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan peringatan baru bahwa negara-negara harus meningkatkan pembatasan pandemi, pihak Walt Disney membuka lokasi bermain mereka di Florida.

Ratusan orang dengan masker dan beberapa di antaranya memiliki telinga Mickey Mouse merah antri untuk memasuki area bermain, dengan tindakan pengaturan jarak sosial dan kebersihan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (12/7/2020).

Kompleks Disneyland berada di Orlando, Florida -- salah satu dari beberapa negara bagian di mana angka harian kasus baru virus meningkat.

WHO pada hari Jumat mendesak negara-negara bergulat dengan Virus Corona untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian, dengan mengatakan masih mungkin untuk mengendalikannya.

Dengan jumlah kasus di seluruh dunia lebih dari dua kali lipat dalam enam minggu terakhir, Uzbekistan kembali ke penguncian dan Hong Kong mengatakan sekolah akan ditutup mulai Senin setelah kota itu mencatat "pertumbuhan eksponensial" dalam infeksi yang ditularkan secara lokal.

Virus Corona baru telah menewaskan lebih dari 560.000 orang sejak wabah muncul di China Desember lalu, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh AFP.

Lebih dari 12,5 juta kasus telah terdaftar di 196 negara dan teritori, yang memicu kerusakan ekonomi besar-besaran.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara untuk mengadopsi pendekatan agresif untuk mengatasi virus, menyoroti Italia, Spanyol, Korea Selatan dan daerah kumuh terbesar di India untuk menunjukkan kemungkinan untuk menghentikan penyebaran, tidak peduli seberapa buruk wabahnya.

Komentar badan kesehatan itu muncul ketika Presiden AS Donald Trump terpaksa membatalkan rapat umum pemilihan umum di New Hampshire, dengan alasan badai yang mendekat.

Trump telah mendorong untuk mengadakan pertemuan besar terhadap saran kesehatan ketika ahli epidemiologi memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh virus yang bergerak di udara dalam ruang yang penuh sesak dan terbatas.

Pada kunjungan ke Florida Jumat kemarin, Trump menyerang Beijing atas pandemi ini.

"Hubungan (dengan) China sangat buruk. Mereka bisa menghentikan wabah. Mereka tidak menghentikannya," katanya kepada wartawan.

Simak video pilihan berikut:


Kasus Corona COVID-19 di Amerika Serikat

Presiden AS Donald Trump memakai masker di depan publik untuk pertama kalinya (AP PHOTO / Patrick Semansky)

Amerika Serikat adalah negara yang paling parah dilanda penyakit, dengan lebih dari 134.000 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins.

Brasil, yang terparah kedua, melampaui 70.000 kematian.

Di Uzbekistan, warga mulai Jumat menghadapi pembatasan kuncian lagi yang semula diberlakukan pada Maret tetapi dicabut secara bertahap selama dua bulan terakhir.

Kembalinya negara Asia Tengah itu mengikuti keputusan Australia untuk mengunci kota Melbourne -- terbesar kedua -- sejak Kamis kemarin.

Di Hong Kong, lonjakan telah menandai kemunduran bagi kota setelah kehidupan sehari-hari sebagian besar kembali normal dengan restoran dan bar memulai kembali dibuka.

Meskipun berada tepat di sebelah daratan China tempat virus pertama kali muncul, kota ini telah berhasil menghentikan transmisi lokal dalam beberapa bulan terakhir.

Tetapi cluster baru sudah mulai muncul sejak Selasa kemarin. Termasuk di panti jompo yang melaporkan setidaknya 32 kasus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya