Milan - Hakan Calhanoglu memberikan sinyal bakal pergi meninggalkan AC Milan. Playmaker asal Turki itu mengaku sangat mencintai Rossoneri, tapi kini harus menentukan masa depan kariernya.
Dibeli dari Bayer Leverkusen seharga 20 juta euro pada 2017 silam, baru pada musim ini Hakan Calhanoglu bisa benar-benar menunjukkan kelasnya bersama AC Milan.
Advertisement
Kebahagiannya terpancar usai AC Milan berhasil mengalahkan Juventus dengan skor 4-2 beberapa waktu lalu. Ia langsung mengincar kemenangan melawan Napoli.
"Sangat menyenangkan bisa mengalahkan Juventus. Mereka tim yang sangat kuat. Saat tertinggal 0-2, kami sadar semuanya belum usai. Lalu gol penalti Zlatan Ibrahimovic mengubah segalanya, kepercayaan diri kami kembali, dan atmosfer berubah seketika," kata Calhanoglu kepada Goal International.
"Inilah yang hilang dari AC Milan. Kami tidak selalu menang lawan tim besar. Sekarang beda, kami mengalahkan Roma, Lazio, Juventus, dan Napoli berikutnya."
Di sisi lain, ada satu hal yang mengganjal dalam hatinya. Kontrak Hakan Calhanoglu akan berakhir setahun lagi, dan itu menjadi sesuatu yang membuatnya harus bersikap.
Hakan Calhanoglu mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Ia akan segera membicarakan masa depannya dengan agennya dalam waktu dekat.
"Saya rasa sekarang saatnya membuatnya keputusan karena musim depan kontrak saya bersama AC Milan sudah habis," katanya lagi.
"Saya masih punya tujuh pertandingan lagi. Setelah pandemi virus corona, segalanya berjalan baik buat saya. Saya mau menjaga performa ini hingga musim berakhir, lalu melihat bagaimana nanti."
"Saya harus segera bicara dengan agen saya. Saya mencintai AC Milan dan bangga mengenakan nomer punggung 10 karena saya tahu banyak pemain hebat pernah memakainya sebelum saya," ujar Hakan Calhanoglu.
Simak Video AC Milan Berikut Ini
Ingin Bermain di Liga Champions
Lebih lanjut, Hakan Calhanoglu menegaskan bahwa ia ingin sekali bermain di Liga Champions. Saat masih di Bayer Leverkusen, ia merasakan panggung termegah antarklub Eropa itu, namun tidak ketika bermain di AC Milan.
"AC Milan adalah tim hebat dan akan selalu seperti itu. Semua orang tahu. Mereka berbeda dengan Bayer Leverkusen, tim kecil tapi selalu bermain di Liga Champions," kata Calhanoglu melanjutkan.
"Saya datang ke sini dengan segala hati saya dan saya ingin bermain di Liga Champions bersama klub ini, habitat asli AC Milan."
Advertisement
AC Milan Belum Stabil
Hakan Calhanoglu menilai, banyak hal terjadi di AC Milan yang membuat tim tersebut mengalami ketidakstabilan. Namun, semua pemain berupaya keras memberikan yang terbaik.
Ia juga menceritakan bahwa tidak mudah baginya saat pertama kali bergabung dengan AC Milan. Apalagi, Rossoneri sudah empat kali ganti pelatih.
"Tiga tahun saya di sini, banyak perubahan yang terjadi. Saya sudah empat kali merasakan pelatih yang berbeda, Direktur yang berbeda, jadi ada stabilitas yang goyang di sini, tidak seperti AC Milan yang dulu," ucap Calhanoglu.
"Semua pemain mengerahkan yang terbaik, tapi seperti ada yang hilang. Yang kami bisa lakukan sebagai pemain hanyalah melakukan yang terbaik."
"Saya harap kami bisa membawa AC Milan kembali seperti dulu."
"Ingat, saya tidak bermain selama enam bulan saat pertama kali menginjakkan kaki di sini. Sulit sekali rasanya untuk kembali ke performa yang sebenarnya. Fisik saya sangat buruk. Datang ke AC Milan, saya diharapkan betul bisa tampil sesuai ekspektasi karena apa yang mereka lihat saya bermain brilian bersama Leverkusen."
Cocok dengan Stefano Pioli
Di sisi lain, Hakan Calhanoglu merasa cocok dengan Stefano Pioli. Menurutnya, gaya bermain menyerang yang diusung Pioli pas dengan karakter bermainnya.
"Musim kedua, sudah lebih baik. Kedatangan Gattuso memberikan energi buat saya. Fisik saya sudah kembali ke puncak, beliau tahu apa yang saya mau, tapi secara keseluruhan, gaya permainannya cenderung bertahan," lanjutnya.
"Dengan Pioli, saya merasa cocok. Beliau bermain dengan agresif dan selalu menyerang. Jadi, bisa dikatakan musim ini adalah yang terbaik buat saya bersama AC Milan," katanya lagi.
Sumber: Football Italia, Goal International
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Gregah Nurikhsani, published 12/7/2020)
Advertisement