Iklan di YouTube Bakal Tambah Banyak dan Mengganggu?

Mulai akhir Juli, YouTube akan menyisipkan iklan pada video berdurasi 8 menit atau lebih.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Jul 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Youtube (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan rahasia kalau banyak video yang diunggah di YouTube hadir dengan iklan. Bahkan untuk video yang berdurasi panjang, jumlah iklannya bisa lebih banyak.

Pada YouTube, iklan biasanya ada untuk video yang berdurasi lebih dari 10 menit. Namun tampaknya YouTube akan mengubah persyaratan itu.

Mengutip Ubergizmo, Senin (13/7/2020), YouTube akan menyisipkan iklan pada video berdurasi 8 menit atau lebih.

"Saat ini hanya video yang berdurasi lebih dari 10 menit yang memenuhi syarat untuk iklan paruh putar (mid-roll). Namun, mulai akhir Juli, video berdurasi lebih dari 8 menit akan memenuhi syarat untuk (disisipi) iklan mid-roll," kata pihak YouTube.

Lebih lanjut, disebutkan oleh YouTube, iklan mid-roll akan disisipkan otomatis untuk semua video yang ada dan memenuhi syarat. Sementara, video yang sudah mengaktifkan iklan mid-roll tidak akan terdampak.


Bisa Sesuaikan Sendiri Penempatan Iklan

Google sedang mengembangkan aplikasi video livestreaming terbaru yang diberi nama YouTube Connect. (Sumber: Venture Beat).

Oleh karenanya, YouTube mencatat, kreator yang tak ingin menyertakan iklan mid-roll akan memiliki opsi untuk menonaktifkannya secara manual untuk tiap unggahan baru.

Selain itu, iklan juga bisa menyesuaikan penempatan iklan di tiap video, secara manual.

Bagi kreator, kehadiran iklan artinya ada pendapatan. Namun, iklan kadang bisa mengganggu dan malah membuat kreator khawatir, iklan bisa membuat viewers ogah menonton.

Seperti disebutkan, iklan di Youtube bakal lebih banyak mulai bulan depan. Jadi, jangan heran kalau para pengguna mulai mendapati lebih banyak iklan di dalam video pendek sekalipun ya.

 


Pendapatan Iklan YouTube

Ilustrasi Youtube (Liputan6.com/Sangaji)

Masih terkait dengan iklan, per Februari 2020 perusahaan induk Google, Alphabet, mengumumkan bahwa YouTube menghasilkan 4,7 miliar USD atau sekitar Rp 64,4 triliun pada kuartal keempat tahun 2019 (Q4 2019).

Sementara dalam satu tahun selama 2019, YouTube berkontribusi sekitar USD 15,2 miliar atau sekitar Rp 217 triliun.

Angka-angka tersebut tidak termasuk pendapatan dari sumber lain seperti langganan berbayar YouTube TV atau YouTube Premium.

Mengacu pada laporan tersebut, secara historis Youtube Ads mengalami pertumbuhan hampir dua kali lipat dari USD 8,15 miliar  pada 2017 lalu.

"Untuk memberikan wawasan lebih lanjut tentang bisnis kami dan peluang di masa depan, kami sekarang mengungkapkan pendapatan kami secara lebih terperinci, termasuk untuk Google Search, Youtube Ads, dan Google Cloud," ujar Ruth Porat, CFO Alphabet, dilansir dari NBC News, Rabu (5/2/2020).

Untuk diketahui, Google mengakuisisi platform video ini pada tahun 2006. Selama bertahun-tahun YouTube menjadi pemain dominan di pasar video internet, tetapi detail tentang bisnis YouTube selama ini tidak pernah diungkap.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya