Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut, banyak teror yang dialamatkan kepada para pejuang antikorupsi. Dari deretan teror-teror tersebut, menurut Novel, tak ada yang diungkap oleh penegak hukum.
"Bahkan semua serangan kepada pejuang antikorupsi belum pernah ada yang terungkap," ujar Novel Baswedan, Minggu (12/7/2020).
Advertisement
Menurut Novel, dari deretan teror terhadap pejuang antikorupsi, hanya penyerangan terhadap dirinya yang diungkap penegak hukum. Meski menurut Novel, pengungkapan yang dilakukan kepolisian antiklimaks.
"Satu-satunya yang ada proses adalah kasus serangan terhadap saya. Itu pun prosesnya seperti terpaksa, janggal, dan sangat terlihat banyak yang ingin ditutupi, bahkan orang yang dijadikan terdakwa hanya dituntut satu tahun," kata Novel.
Novel Baswedan lantas membandingkan perlakuan pemerintah Indonesia dengan negara lain dalam memperlakukan pejuang antikorupsi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Terima Penghargaan dari Malaysia
Di Malaysia, Novel sempat mendapat penghargaan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) pada 11 Februari 2020.
Pemberian penghargaan langsung dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Muhammad di hadapan para pejabat utama Malaysia dan perwakilan lembaga negara di Malaysia.
"Saya hanya ingin menggambarkan betapa keberpihakan mengenai pemberantasan korupsi di Malaysia sangat kuat dan didukung dengan kebijakan yang jelas. Ini semua tidak kita jumpai di Indonesia. Tentunya miris atas hal itu," kata Novel.
Advertisement