Jatim Masih Catat Penambahan Kasus Baru COVID-19 Terbanyak pada 12 Juli 2020

Tercatat tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 518 orang di Jawa Timur pada Minggu, 12 Juli 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2020, 16:48 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur (Jatim) kembali mencatat penambahan kasus baru terbanyak Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu, 12 Juli 2020. Tercatat tambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 518 orang di Jawa Timur.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pemeriksaan dilakukan mencapai 22.379 spesimen sehingga total pemeriksaan 1.061.367 spesimen.

Dari jumlah pemeriksaan tersebut didapatkan penambahan  kasus positif COVID-19 sebanyak 1.681 orang sehingga total 75.699 orang. Dari penambahan kasus positif COVID-19, Jawa Timur masih mencatatkan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.

"Kasus konfirmasi positif kita dapatkan 518 kasus baru dan 207 sembuh di Jawa Timur,” ujar Yurianto, Minggu (12/7/2020).

Berdasarkan laporan media harian COVID-19, tambahan pasien positif COVID-19 bertambah 518 sehingga total pasien COVID-19 menjadi 16.658 orang di Jawa Timur. Pasien sembuh bertambah 207 orang sehingga menjadi 6.341 orang. Di satu sisi, pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 20 orang menjadi 1.208 orang.

Pasien baru Corona COVID-19 terbanyak lainnya di DKI Jakarta mencatat 404 dan 160 orang sembuh. Sulawesi Selatan melaporkan 173 kasus baru positif COVID-19 dan 107 sembuh, Kalimantan Selatan mencatat 77 kasus baru dan 107 sembuh, Jawa Tengah mencatat 70 kasus baru dan 30 sembuh. Papua melaporkan 63 kasus baru dan tujuh sembuh. Jawa Barat melaporkan 50 kasus baru dan 10 sembuh.

"17 provinsi melaporkan penambahan kasus di bawah 10 bahkan lima provinsi tak ada kasus sama sekali,” ujar dia.

Ia menuturkan, provinsi itu antara lain Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, sejumlah provinsi melaporkan kasus sembuh lebih banyak dari positif antara lain Bali melaporkan 48 kasus baru dan 59 sembuh, Banten mencatat 12 kasus baru konfirmasi positif COVID-19 dan 50 sembuh.

Selanjutnya Maluku melaporkan 10 kasus baru dan 25 sembuh, Kalimantan Barat mencatat tiga kasus baru dan 12 sembuh, Sulawesi Tenggara mencatat dua kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 dan lima sembuh, serta Jambi tanpa penambahan kasus baru dan sembilan sembuh. “Total kasus sembuh 919 dengan akumulasi 35.638 orang,” tutur dia.

Sementara itu, kasus pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 71 orang sehingga menjadi 3.606 orang. 460 kabupaten/kota terdampak di 34 provinsi.

Oleh karena itu, Yurianto mengimbau daerah yang belum terdampak untuk hati-hati. Selain itu, pihaknya juga masih mengawasi orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 34.486 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14.515 orang.

"Provinsi sudah bisa kendalikan kasus harus juga mewaspadai,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Dari Hasil Tracing

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Yurianto menuturkan, kasus baru COVID-19 sebagian besar didapatkan dari hasil tracing yang dilakukan secara masif dari kontak dekat kasus konfirmasi positif . Ia mengatakan, kasus baru yang didapatkan pada hari ini juga tidak ada indikasi dirawat di rumah sakit.

"Keluhan ringan banyak merasa tak sakit, tidak ada keluhan sama sekali. Ini penting dipahami, artinya bahwanya saudara-saudara kita terkonfirmasi positif harus melaksanakan karantina secara ketat agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," ujar dia.

Ia menambahkan, beban pelayanan tidak meningkat seiring kasus baru yang ditemukan lebih banyak. Namun, banyaknya kasus ini jadi perhatian khusus waspadai agar tidak terjadi sumber penularan.


Pakai Masker dengan Baik dan Benar

Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Dengan melihat kondisi tersebut, Yurianto mengatakan, kalau proses penularan masih terjadi di tengah masyarakat karena belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk memakai masker dengan baik dan benar karena masker adalah kunci untuk cegah penyebaran COVID-19. Ia mengimbau untuk memilih masker yang nyaman sehingga dapat digunakan dengan baik.

"Gunakan masker, jaga jarak, tetap rajin cuci tangan gunakan sabun dan air mengalir. Produktivitas kita harus aman dari COVID-19 karena kala tertular dan sakit akan buat kerugian besar bagi keluarga kita, karena ketika tertular potensi besar ke rumah, anggota keluarga, saudara dan orangtua. Pastikan patuhi protokol kesehatan," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya