UNESCO Tetapkan Danau Toba Sebagai Global Geopark

Kemenparekraf berencana membuat creative hub di Danau Toba.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 12 Jul 2020, 17:30 WIB
Foto udara yang diambil 4 April 2019 ini menunjukkan Danau Toba dari kawasan Sigapitan, Sumatera Utara. Danau terbesar di Asia Tenggara yang dikelilingi tujuh kabupaten di Sumatera Utara tersebut luasnya hampir dua kali ukuran Negara Singapura. (GOH CHAI HIN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Danau Toba terpilih menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark. Penetapannya dilaksanakan dalam sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, pada Selasa, 2 Juli 2020.

Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus--2 September 2019. Penetapan itu disambut baik oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Wishnutama Kusubandio.

Ia menyatakan penetapan Danau Toba sebagai bagian UNESCO Global Geopark akan membuat salah satu destinasi super prioritas itu semakin terkenal di level dunia. Ia berharap hal itu bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Danau Toba bisa menjadi sumber pendapatan untuk masyarakat yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan jadi destinasi. Memadukan tiga potensi utama yaitu geodiversity, biodiversity, culture diversity, Danau Toba memiliki peranan penting menopang sektor pariwisata,” katanya, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, di Jakarta, Minggu, (12/7/2020).

Menparekraf menjelaskan, melalui pengembangan geopariwisata yang berkelanjutan, diharapkan akan membuat masyarakat setempat memiliki peluang untuk meningkatkan budaya, produk lokal, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.

"Penetapan ini memberi kesempatan plus tanggung jawab bagi Indonesia, untuk mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan sekitar," katanya.

Pada Jumat, 10 Juli 2020, pemerintah menyerahkan bantuan secara simbolis bagi 204 warga di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba yang lahannya terdampak pembangunan Kawasan Pariwisata di Lahan Zona Otorita Danau Toba. Total santunan mencapai Rp26.137.298.000.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Creative Hub

Gambar pada 3 April 2019 menunjukkan sebuah kapal wisata tiba di Pulau Samosir, pulau vulkanik di tengah Danau Toba, provinsi Sumatera Utara, 3 April 2019. Di kalangan masyarakat Batak sendiri, Danau Toba ibaratnya inang atau ibu yang akan selalu menanti dengan keindahannya. (GOH CHAI HIN / AFP)

Menparekraf juga mengungkapkan rencana untuk membangun creative hub di Danau Toba. Langkah diambil untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang ada.

"Creative Hub menjadi wadah bagi pelaku kreatif lokal di Destinasi Pariwisata Super Prioritas untuk memaksimalkan potensi masyarakat, melalui kegiatan seperti workshop, showcase, event kreatif mingguan, dan sebagainya," kata Wishnutama.

Ia mengatakan creative hub ini nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas serta kesejahteraan dari para pelaku industri kreatif yang ada di sekitar Danau Toba seperti para pengrajin suvenir, seniman, pengusaha kuliner, dan fotografer. Selain itu, creative hub ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke Danau Toba.

"Pariwisata harus bisa menyejahterakan masyarakat setempat, tidak boleh hanya menjadi penonton," ujar Wishnutama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya