Liputan6.com, Jakarta Polisi telah memeriksa sebanyak 20 saksi terkait kasus dugaan pembunuhan yang menimpa editor Metro TV, Yodi Prabowo. Seluruhnya mencakup orang yang ada di lingkungan terdekat korban.
"Sudah 20," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Minggu (12/7/2020).
Advertisement
Menurut Yusri, mereka yang diperiksa mulai dari rekan kerja, keluarga, hingga kekasih korban.
"Sama terakhir dia ketemu. Kemudian, semuanya kita periksa," jelas Yusri.
Polisi menyatakan kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo disebabkan luka tusuk senjata tajam yang mengenai jantungnya. Bekas luka ditemukan saat Tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengotopsi jasad Yodi Prabowo.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto menerangkan, Yodi Prabowo diduga sempat dianiaya sebelum ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan.
"Menurut hasil autopsi kami menilai bahwa diduga ada penganiayaan sebelumnya," kata dia di Jakarta Selatan, Sabtu 11 Juli 2020.
Dipenuhi Luka
Irwan membeberkan sekujur tubuh Yodi Prabowo dipenuhi luka akibat senjata tajam maupun benda tumpul.
"Luka di bagian dada sebelah kiri, kemudian ada luka di bagian leher akibat benda tajam. Kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam yang diduga akibat benda tumpul," ujar dia.
Irwan menjelaskan tim gabungan tengah berupaya keras mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini.
Sebelumnya, Yodi Prabowo ditemukan tak lagi bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020.
Advertisement