Liputan6.com, Jakarta - Sebuah inisiasi bertajuk Rantang Hati JNE: Makan Gratis untuk Semua diluncurkan Wahyoo dan JNE. Lewat program tersebut, 25.400 nasi bungkus dibagikan kepada masyarakat yang tersebar di 493 RT di Jakarta sekaligus memberdayakan 100 pengusaha warung makan mitra Wahyoo.
Founder dan CEO Wahyoo Group, Peter Shearer mengungkapkan, berdasarkan riset internal, Covid-19 telah berdampak signifikan kepada penghasilan para pemilik warung makan. "Dari data yang kami terima, warung-warung yang berinteraksi sama kita, turun (pendapatannya) 50 persen. Sangat drastis," kata dia dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020.
Baca Juga
Advertisement
Menurunnya pendapatan terutama dialami pengusaha warung makan yang beroperasi di sekitar perkantoran. Lantaran kebijakan work from home (WFH), mayoritas kantor ditutup sehingga warung makan kehilangan pembeli. Pengusaha warung makan juga kehilangan pembeli lantaran banyak orang yang kini memilih masak sendiri di rumah daripada beli di luar.
"Hal ini membuat kami memiliki inisiasi membuat program #RantangHati yang bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya ialah JNE, untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak Covid-19 ini. Sekaligus membantu para mitra kami supaya dapurnya tetap ngebul dan berjualan kembali," sambung Peter.
Lewat Rantang Hati, setiap warung makan kebagian membuat seratus bungkus nasi dan lauk-pauknya untuk dibagikan gratis kepada masyarakat yang terdampak. Dengan begitu, ia berharap semua orang bisa makan. Pembagian makanan gratis itu berlangsung dari 1--10 Juli 2020.
"Kita bantu 100 warung dan penyalurannya kerja sama dengan Ketua RT terkait. Dengan bantuan ini, ada tambahan 100 bungkus. Lumayan lah buat mereka (pengusaha warung)," kata Peter lagi.
Sementara, Presiden Direktur JNE M. Feriadi mengatakan kemungkinan program Rantang Hati diduplikasi di daerah lain sehingga dampaknya semakin meluas. "Ketika krisis, saat yang tepat untuk berbagi," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Peningkatan Kualitas
Pandemi tak hanya berefek negatif, tetapi juga berdampak positif terhadap kualitas layanan warung makan. Peter mengatakan konsumen semakin menuntut peningkatan kebersihan dan higienitas di warung makan agar merasa aman dan nyaman saat makan.
"Kebersihan jadi satu hal yang sangat diperhatikan dan sangat penting. Kita ingin warung makan kita beradaptasi sesuai protokol kesehatan yang berlaku," kata Peter.
Untuk itu, sejak beberapa pekan lalu, Wahyoo memperkenalkan dan menerapkan protokol layanan di sejumlah mitra warteg. Peter menargetkan 100 warung makan nantinya akan menerapkan protokol tersebut dengan paripurna.
"Warung Ellya jadi pilot project. Banyak orang sekarang lebih percaya makan di tempat seperti itu," ucapnya.
Hal itu diakui pula oleh pemilik Warung Ellya, Suti. Ia mengatakan konsumen tetap banyak yang datang ke tempatnya karena yakin akan kebersihan dan keamanannya.
"Enak bu, adem, nyaman warungnya, katanya," ucap Suti.
Advertisement