Investor Abaikan Lonjakan Kasus Corona, Bursa Saham di Asia Pasifik Menguat

Nikkei 225 di Jepang naik 1,34 persen pada awal perdagangan karena saham Softbank Group dan Fanuc melonjak lebih dari 2 persen.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 13 Jul 2020, 08:30 WIB
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia menguat pada perdagangan Senin pagi karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat.

Dikutip dari CNBC, Senin (13/7/2020), Nikkei 225 di Jepang naik 1,34 persen pada awal perdagangan karena saham konglomerat Softbank Group dan pembuat robot Fanuc masing-masing melonjak lebih dari 2 persen.

Indeks Topix juga naik 1,44 persen. Sedangkan Kospi Korea Selatan naik 0,6 persen.

Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia naik 1,44 persen karena saham bank-bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac masing-masing naik lebih dari 2 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan menguat 0,24 persen.

Pada Minggu kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kenaikan harian dalam kasus virus corona global, menurut Reuters.

Negara bagian Florida pada Minggu melaporkan lebih dari 15 ribu infeksi virus corona. Hal tersebut menjadikan total harian tertinggi hingga saat ini untuk negara bagian AS sejak pandemi dimulai di negara tersebut.

Namun demikian, berita soal lonjakan kasus corona di AS tersebut diabaikan oleh para investor. Hal ini mampu mendorong saham di Asia Pasifik bergerak menguat.

"Berita infeksi Covid-19 AS yang meningkat terus diabaikan," tulis Ray Attrill, Kepala Strategi Valuta Asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Minyak

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,06 persen menjadi USD 42,78 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS juga turun 1,16 persen menjadi USD 40,08 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya