Liputan6.com, Jakarta - Beredar anggapan di masyarakat bahwa mengisi bensin di malam hari bisa mendapatkan takaran lebih banyak di siang hari.
Anggapan ini berdasarkan sifat dari bahan bakar terhadap lingkungan sekitar. Jika di siang hari, maka bensin mudah menguap dan begitu pula sebaliknya apabila saat malam.
Advertisement
Contohnya, satu liter bensin saat suhu dingin dan panas jika ditimbang pasti akan memiliki berat yang berbeda.
Menilik alasan tersebut, lantas benarkah isi bensin malam hari benar-benar dapat takaran lebih?
Melansir dari Instagram @Suzuki_id (9/7), hal seperti itu ternyata salah. Sebab tidak terlalu berpengaruh apalabila hanya isi bensin beberapa liter saja atau sebatas tangki mobil.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mungkinkah Mobil Wapres Gunakan Bensin Eceran, Ini Penjelasannya
Mobil dinas Wakil Presiden menjadi perhatian, setelah video pengisian bahan bakar menggunakan jeriken di pinggir jalan viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Mercedes-Benz S600 Guard kelir hitam berpelat merah bertuliskan Indonesia 2 dan berbendera merah putih disebut kehabisan bensin. Berdasarkan spesifikasi dari situs resmi Mercedes-Benz, kapasitas tangki sedan mewah asal Jerman ini mampu menampung 80 liter BBM.
Menanggapi hal tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar meluruskan soal video mobil VVIP tersebut.
Oemar menjelaskan, mobil itu bukanlah sedang diisi bensin eceran, melainkan tengah mengisi bensin cadangan lantaran SPBU setempat tidak memiliki bahan bakar dengan kriteria sesuai spesifikasi mobil Wapres.
"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," tulis Oemar dalam keterangan resminya, Sabtu (11/7/2020).
Advertisement
Mungkinkah Mobil Mewah Menggunakan BBM Eceran?
Menanggapi pertanyaan itu, Taqwa Surya Swasono, Tuner Garden Speed sekaligus pemerhati teknologi kendaraan menyebut seluruh mesin mobil bisa saja menggunakan BBM beroktan rendah.
"Saya enggak bisa komentar kalau mengenai mobil itu (mobil wapres), karena tak tahu pasti spesifikasi kendaraannya. Tapi apapun mesin yang dipakai, berapa pun kapasitasnya, itu tak terkait langsung dengan bahan bakar yang digunakan. Jadi, pengaturan mesinnya yang berpengaruh ke (penggunaan jenis) bahan bakar," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (12/7/2020).
"Mobil apapun memakai bahan bakar yang kurang sesuai pasti ada efeknya. Tapi apakah efeknya dalam jangka pendek atau panjang hanya waktu yang bisa menjawab," tambahnya.