Bank Indonesia Sebut Kinerja Industri Pengolahan Jatuh, Terparah Sektor Tekstil

Bank Indonesia mencatat kinerja sektor Industri Pengolahan pada triwulan II-2020 terkontraksi

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jul 2020, 13:30 WIB
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja sektor Industri Pengolahan pada triwulan II-2020 berada dalam fase kontraksi yang lebih dalam.

Hal tersebut tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia sebesar 28,55 persen, turun dari 45,64 persen pada triwulan I-2020 dan 52,66 persen pada triwulan II-2019.

“Kontraksi PMI pada triwulan II-2020 terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI Bank Indonesia, dengan kontraksi terdalam pada komponen volume produksi sejalan dengan menurunnya permintaan sebagai dampak pandemi COVID-19,” terang Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Senin (13/7/2020).

Secara sektoral, Bank Indonesia mencatat seluruh subsektor mencatatkan kontraksi pada triwulan II-2020. Kontraksi terdalam terjadi pada subsektor Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kuartal III Mulai Membaik

Ilustrasi Bank Indonesia

Pada triwulan III-2020, kinerja sektor Industri Pengolahan diperkirakan membaik meskipun masih berada pada fase kontraksi. PMI Bank Indonesia pada triwulan III-2020 diperkirakan sebesar 45,72 persen, meningkat dari 28,55 persen pada triwulan II-2020.

“Seluruh komponen pembentuk PMI Bank Indonesia mengalami perbaikan meskipun masih berada pada fase kontraksi. Peningkatan tertinggi terjadi pada komponen indeks volume total pesanan dan volume produksi,” tutup Onny.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya