Doni Monardo: Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning Covid-19 Sedang Dikaji

Doni mengatakan, orang tua dan pihak sekolah mengeluhkan tidak adanya aktivitas pembelajaran di sekolah sejak pandemi virus corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Jul 2020, 13:26 WIB
Di Graha BNPB, Jakarta, Senin (8/6/2020), Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo mengatakan, wilayah administratif setingkat kabupaten/kota yang masih bertahan di zona hijau berjumlah 92. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan izin membuka sekolah di daerah yang termasuk zona kuning atau risiko rendah virus corona (Covid-19). Hal ini menyusul adanya permintaan dari sejumlah pihak agar pembelajaran tatap muka juga dapat dilakukan di wilayah zona kuning.

"Saat ini (dikaji) agar zona kuning diizinkan. Kami sedang bahas ini dengan Kemendikbud," kata Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7/3020).

Doni mengatakan, orang tua dan pihak sekolah mengeluhkan tidak adanya aktivitas pembelajaran di sekolah sejak pandemi virus corona. Kendati begitu, dia menyebut rencana pembukaan sekolah di zona kuning masih dalam tahap pembahasan.

"Ini dalam pembahasan karena ini ada permintaan dari orang tua dan pimpinan sekolah yang mengatakan sudah sekian lama tidak ada aktivitas. Tapi kalau (pembukaan sekolah) ini jadi, hanya (sekolah) di zona kuning," ujarnya.

Meskipun nantinya permintaan tersebut disetujui, kegiatan belajar mengajar akan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Salah satunya, membatasi jumlah siswa yang dapat mengikuti proses pembelajaran tatap muka di sekolah.


Aturannya

"Kalau disetujui, maksimal setiap pelajar hanya dua kali mengikuti kegiatan. Kemudian presentase pelajar yang ada di ruangan tidak boleh lebih dari 30 persen atau 25 persen," jelas Doni.

Seperti diketahui, tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai tepat hari ini, Senin (13/7/2020). Sekolah yang berada di zona hijau atau aman dari coroma diizinkan melakukan pembelajaran tatap muka.

Sementara, sekolah di daerah kuning, oranye, dan merah masih diminta untuk melakukan pembelajaran daring (online). Pasalnya, masih ada penyebaran virus corona di daerah zona tersebut.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya