Bos BKPM: Investasi Jadi Solusi Indonesia Keluar dari Krisis Akibat Pandemi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan investasi menjadi pintu keluar menyelesaikan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2020, 15:45 WIB
Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat. Roda perekonomian mati suri akibat kebijakan pembatasan pergerakan orang maupun barang. Baik yang dilakukan di dalam negeri maupun negara lain.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi menjadi pintu keluar menyelesaikan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Momentum investasi ini adalah pintu keluar untuk menyelesaikan krisis," kata Bahlil saat menyampaikan Keynote Speech di acara Launching Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional, Jakarta, Senin (13/7).

Bahlil melanjutkan, investasi yang dimaksud tak hanya dalam skala besar. Bukan juga terbatas pada investasi asing.

Saat ini kata dia, BKPM sudah masuk ke sektor UMKM. Sebab dulu, UMKM menjadi salah satu sektor yang tidak masuk dalam radar pembayaran BKPM.

"Dari dulu ada 3 yang enggak boleh masuk pembayaran BKPM yaitu hulu migas, sektor perbankan dan UMKM," kata dia.

Masuknya UMKM sebagai salah satu sektor yang bisa menerima investasi sebagai bentuk kehadiran negara untuk para pengusaha kelas menengah. Sehingga tidak ada lagi anggapan negara hanya hadir untuk perusahaan besar.

"Jadi supaya jangan negara hadir untuk yang (investasi) besar-besar, yang kecil-kecil juga," kata Bahlil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


UMKM

Pengunjung melihat kain selama pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran KKI 2019 ini berlangsung selama 3 hari menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bahkan lanjut dia, meski UMKM berpendapatan rendah, tetapi kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi sangat besar. Sebab sekitar 60 persen ekonomi di Indonesia ditopang oleh UMKM dan pengusaha ultra mikro. Sektor ini juga menyerap tenaga kerja sampai 120 juta.

"Kontribusi UMKM untuk lapangan kerja 115-120 juta. Justru dengan kondisi krisis begini UMKM harus dikedepankan," kata Bahlil mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya