Update 14 Juli: Kasus Positif Virus Corona COVID-19 di Dunia Lampaui 13 Juta

Angka kasus Virus Corona COVID-19 di dunia kini sudah mencapai lebih dari 13 juta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Jul 2020, 10:33 WIB
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) saat swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Virus Corona COVID-19 di dunia kini sudah mencapai lebih dari 13 juta, tepatnya 13.061.792. Angka kematian global pun sudah mencapai 571.817.

Dari angka tersebut, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus dan angka kematian tertinggi di dunia. Kasusnya kini sudah mencapai 3.361.042, dengan 135.582 kematian. Data tersebut diperoleh melalui Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Selasa (14/7/2020). 

Mengikuti Amerika Serikat, Brasil merupakan negara dengan angka kasus tertinggi kedua yaitu 1.884.967, dengan 72.833 kematian. 

Sedangkan di bawah AS dan Brasil terdapat India dengan 878.254 kasus dan 23.174 kematian. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Khawatir Meningkatnya Kasus di Inggris

Warga berjalan melewati sebua kedai kopi di London, Inggris, Minggu (17/5/2020). Beberapa restoran, kafe, dan toko katering di Inggris secara bertahap kembali buka setelah pemerintah melonggarkan kebijakan lockdown akibat virus corona COVID-19. (Xinhua/Tim Ireland)

Para ahli telah memperingatkan bahwa Inggris harus memulai "persiapan intensif" untuk gelombang kedua Virus Corona baru yang berpotensi membunuh sebanyak 120.000 pasien di rumah sakit dalam skenario terburuk.

Para dokter dan ilmuwan senior yang mengadakan pertemuan dengan Akademi Ilmu Kedokteran mengatakan pada hari Selasa bahwa, tanpa tindakan segera, kebangkitan kasus pada musim dingin ini dapat membanjiri rumah sakit ketika layanan sudah meregang karena flu dan tekanan musiman lainnya.

Para ahli ditugaskan oleh Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah, untuk membuat model "skenario terburuk yang masuk akal" untuk COVID-19 pada musim dingin ini. Laporan mereka, yang telah dibagikan dengan para menteri dan otoritas kesehatan setempat, menyerukan upaya segera untuk mempersiapkan gelombang kedua.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya