Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sejumlah aktivis melakukan aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Dalam aksinya mereka menuntut DPR untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja atau Omnibus Law. (merdeka.com/Imam Buhori)