Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi kini memiliki dua seri smartphone yang dibekali dengan chipset Snapdragon 865, yakni Mi 10 dan Poco F2 Pro. Berbekal chipset tersebut, kedua smartphone mendapat predikat sebagai perangkat flagship.
Namun banderol kedua harga tersebut sebenarnya terpaut cukup jauh. Poco F2 Pro varian paling tinggi dibanderol hampir 8 juta, sedangkan Mi 10 saat ini dijual mendekati Rp 10 juta.
Menurut Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, meski sama-sama dibekali chipset yang mumpuni, kedua smartphone itu sebenarnya menyasar segmen pasar yang berbeda.
Baca Juga
Advertisement
"Bedanya, seri Poco menghadirkan pengalaman yang fokus pada kecepatan dan performa. Sementara Mi, termasuk Mi 10, menawarkan teknologi dan inovasi terkini, termasuk desain yang lebih premium," tutur Alvin dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/7/2020).
Dengan kata lain, Poco F2 Pro ditujukan untuk para tech enthusiast atau tech savvy yang memang menginginkan perangkat dengan performa kelas wahid. Sementara Mi 10 menawarkan pengalaman lebih menyeluruh ditambah teknologi terkini dan desain apik.
"Analoginya, Poco F2 Pro menyasar pengguna di rentang usia 20 sampai 30 tahun yang terbilang geeky dan sangat memperhatikan spesifikasi, sedangkan Mi 10 menyasar pengguna dewasa yang lebih mapan dengan kebutuhan menyeluruh dengan desain premium," tutur Alvin.
Ungkap Alasan Masih Pakai Kamera Depan Pop-Up
Perbedaan target pasar ini pula yang membuat Poco F2 Pro masih mempertahankan gaya kamera depan pop-up. Padahal, banyak smartphone terbaru kini sudah mengadopsi desain kamera depan punch-hole.
"Poco selalu mengambil opsi yang berbeda dari kebanyakan, sebab kami memang menyasar tech enthusiast atau tech savvy. Karenanya, target pasar Poco lebih niche dengan fokus pada performa," ujarnya melanjutkan.
Oleh sebab itu, Alvin menuturkan, dengan desain kamera depan pop-up seperti ini, target pasar Poco bisa merasakan pengalaman layar yang lebih penuh.
Sementara bagi penyuka selfie, model semacam ini kurang disukai sebab membutuhkan waktu saat ingin mengambil foto.
"Jadi, Poco F2 Pro itu memang tidak hadir untuk memuaskan semua orang, tapi lebih fokus pada pengguna yang menginginkan performa tinggi," tutur Alvin lebih lanjut.
Advertisement
Alasan Poco F2 Pro Hadir 2 Tahun Setelah Poco F1
Alvin juga sempat menceritakan alasan di balik waktu peluncuran F2 Pro yang membutuhkan waktu hingga dua tahun dari generasi pertama.
Menurut Alvin, Poco F1 telah menghadirkan disrupsi di pasar smartphone saat rilis, sehingga untuk mengulangi hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.
"Saat pertama kali rilis, Poco F1 sangat disruptif. Jadi, sebenarnya sangat sulit untuk menghadirkan hal serupa dan cukup menantang. Untuk itu, kami perlu menunggu waktu dan teknologi yang tepat untuk kembali menghadirkannya," tutur Alvin.
Alvin juga menjelaskan stok produk Xiaomi saat ini terbilang cukup dengan suplai yang sehat. Sebab, sudah ada peningkatn kapasitas produksi, sehingga tidak ada persoalan mengenai soal stok Poco F2 Pro nantinya.
(Dam/Ysl)