Impor Indonesia di Juni 2020 Naik USD 10,76 Miliar

BPS mencatatkan nilai impor Indonesia Juni 2020 mencapai USD 10,76 miliar

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Jul 2020, 13:06 WIB
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai impor Indonesia Juni 2020 mencapai USD 10,76 miliar atau naik 27,56 persen dibandingkan Mei 2020. Namun demikian, dibandingkan Juni 2019 turun 6,36 persen.

Impor migas Juni 2020 senilai USD 0,68 miliar atau naik 2,98 persen dibandingkan Mei 2020, namun dibandingkan Juni 2019 turun 60,47 persen,” terang Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, Rabu (15/7/2020).

Sementara impor nonmigas Juni 2020 mencapai USD 10,09 miliar atau naik 29,64 persen dibandingkan Mei 2020. Dibandingkan Juni 2019 juga naik 3,12 persen.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juni 2020 adalah Tiongkok senilai USD 18,14 miliar (28,63 persen), Jepang USD 6,09 miliar (9,61 persen), dan Singapura USD 4,21 miliar (6,64 persen).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sebelumnya

Aktivitas bongkar muat barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami susut signifikan di Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Juni 2020 mencapai USD 12 miliar. Angka ini meningkat 15,09 persen jika dibandingkan Mei 2020 yang sebesar USD 10,53 miliar.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan capaian tersebut terjadi karena peningkatan migas sebesar 3,80 persen. Namun, lanjut Kecuk, untuk ekspor nonmigas jauh lebih tinggi yakni 15,73 persen.

Jika dibandingkan pada periode yang sama pada 2019, nilai ekspor Juni 2020 tumbuh 2,2 persen dengan ekspor yang tumbuh ada non migas naik sebesar 3,63 persen. Di sisi lain, ekpor migasnya mnegalami penurunan 18,52 persen karena ada penurunan ekspor minyak mentah, penurunan ekspor hasil minyak dan juga gas.

“Tetapi kalau dilihat disini, perkembangan ekspor bulan ini sangat menggembirakan karena mtm-nya naik 15,09 persen, yan yoy nya naik 2,28 persen,” ujarnya alam video conference di Jakarta, Rabu (15/7/2020).

“Ini tentunya tren yang sangat menggembirakan. Dan kita berharap bahwa ekspor kita ke depan akan terus naik dan peningkatan in tidak hanya terjadi di bulan Juni tetapi juga di bulan -bulan berikutnya,” sambung Kecuk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya