Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengapresiasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-SBMPTN 2020 yang dipanitiai Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berjalan dengan lancar.
"Kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kerja keras dari seluruh panitia di bawah bimbingan Prof Nasih, Prof Budi dan kawan-kawan semua yang telah menyelenggarakan UTBK ini dengan sangat bagus," ucap Nizam, Rabu (15/7/2020).
Advertisement
UTBK 2020 Tahap I yang digelar sejak 5 hingga 14 Juli lalu, kata Nizam berjalan dengan lancar.
"Terakhir kemarin saya memantau di Jogja, saya lihat protokol kesehatan diikuti dengan sangat baik, bagus," ungkapnya.
Bahkan, beberapa Pusat UTBK melakukan penambahan pengamanan yang sangat baik. Seperti Pusat UTBK Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mewajibkan peserta mengenakan sarung tangan yang dibagikan secara gratis.
"Dan mudah-mudahan proses seleksi selanjutnya juga berjalan dengan lancar serta persiapan untuk gelombang dua juga bisa sebaik mungkin," harapnya.
Nizam pun menuntut agar jangan sampai pelaksanaan UTBK tahap II justru kurang persiapan. Karena tantangannya tidak kalah kompleks dari Tahap I.
"Karena penyelenggaraannya bisa lebih banyak tempatnya," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tingkat Kehadiran Tinggi Dibanding Tahun Sebelumnya
Sebagai informasi, UTBK Tahap I digelar di 85 lokasi dengan melibatkan 72 Pusat UTBK. Ketua LTMPT, Mohammad Nasih menyebut jumlah kehadiran peserta Tahap I mencapai 93,01 persen.
"Tingkat kehadirannya mencapai 93,01 persen. Dari 558 ribu orang (peserta Tahap I) yang hadir 519 ribu orang," katanya saat konferensi pers pada Rabu (15/7/2020).
Hal ini berarti tingkat ketidakhadiran para peserta hanya berada di angka 6,99 persen. Kata Nasih hal itu merupakan sebuah kemajuan luar biasa dibandingkan tingkat kehadiran pada tahun sebelumnya.
Kendati sedang dalam masa pandemi, menurut Nasih semangat para peserta begitu luar biasa.
"Nampaknya minat atau keikutsertaan dari kawan-kawan peserta ini sungguh luar biasa. Padahal restriksi dan barrier di beberapa tempat kita bisa melihat sendiri ada yang nggak bisa masuk ke kota tertentu karena harus ada persyaratan," ucap dia.
Advertisement