Senja Kala Topeng Cirebon, Hilangnya 3 Lakon Humor dalam Pentas

Ragam topeng warisan seni Cirebon memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda dalam setiap penampilannya di hadapan penonton dari semua kalangan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 16 Jul 2020, 07:00 WIB
Sepi permintaan tiga topeng lakon humor Cirebon dianggap mulai langka dalam rangkaian pertunjukan topeng Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Topeng menjadi salah satu warisan seni yang ada di Cirebon. Ragam topeng dengan karakter atau lakon setiap pertunjukannya memiliki ciri khas tersendiri.

Seperti diketahui, topeng Cirebon dikenal memiliki lima karakter mulai dari topeng Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana. Bahkan, di wilayah Losari Kabupaten Cirebon, warisan topengnya lebih dari lima jenis.

Namun demikian, di antara topeng lima karakter tersebut, ada beberapa jenis topeng yang memiliki peran penting untuk meramaikan suasana.

"Dalam satu pementasan topeng Cirebon biasanya sebelum kita ke topeng lakon utama yang lima karakter itu. Terlebih dahulu penonton disuguhkan dengan penampilan topeng lakon humor," ujar Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan Elang Iyan Arifudin, Rabu (15/7/2020).

Pagelaran Topeng Cirebon umumnya digelar dan disaksikan langsung oleh penonton. Namun, dalam rangkaian pagelaran tersebut, topeng lakon humor biasanya menjadi pembuka.

Masing-masing topeng lakon humor Cirebon yang melegenda ada tiga jenis, yakni Topeng Pentul, Topeng Semblep, dan Topeng Nyoo.

"Masing-masing punya karakter dan ciri khas tersendiri dan semua dimainkan oleh laki-laki," ujar Iyan.

Topeng Pentul, sebut dia, memiliki ciri khas hidung bula seperti tomat dan di ujung ada tanda seperti bisul. Gaya humor Topeng Pentul ini memadukan gerak tubuh dan ucapan mirip seperti punakawan anak cucu semar.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Minim Regenerasi

Sepi permintaan tiga topeng lakon humor Cirebon dianggap mulai langka dalam rangkaian pertunjukan topeng Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Dia menjelaskan, dinamakan Topeng Pentul karena bentuk hidungnya seperti daging tumbuh. Ada yang mengatakan hidungnya mirip pentol korek.

"Topeng Pentul ini usianya paling tua dan sampai sekarang sudah 200 tahun," ujar Elang Iyan.

Sementara itu, untuk Topeng Semblep, wajahnya berwarna putih, pipi tembem memiliki tompel di dahi dan pipi kanan. Pemaina topeng ini menggunakan kostum perempuan.

Topeng Semblep, kata Iyan, memiliki gaya humor layaknya sosok perempuan. Untuk Topeng Nyoo, ciri khas bibir menor dan seksi, topeng terlihat cantik.

"Topeng Nyoo ini gaya humor nya sama seperti Semblep tapi sosok perempuan yang lebih centil dan menggoda. Pemain topengnya ya laki-laki semua," kata dia.

Tiga topeng tersebut, kata Elang Iyan seperti sosok para punakawan pada cerita Mahabarata. Meski secara fisik kurang sempurna, tetapi sifat dari ketiga topeng tersebut sangat baik dan disukai keraton.

"Kalau dalam cerita Cirebonnya mereka itu abdi dalem keraton di Cirebon. Nah cerita dalam topeng Cirebon ini tidak sama dengan Mahabarata ya karena kita punya cerita topeng tersendiri," ujar dia.

Kendati demikian, Elang Iyan mengaku eksistensi tiga topeng lakon humor tersebut mulai hilang. Topeng lakon humor tersebut tidak lagi satu panggung dengan topeng lakon utama dalam setiap pementasannya.

Elang Iyan mengaku belum tahu apa alasan utama topeng lakon humor tersebut hampir tidak pernah dipentaskan kembali.

"Kecuali ada permintaan dan saya kira di beberapa sanggar seni juga punya topeng lakon humor tapi belum tentu ditampilkan," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya