Pandemi Covid-19 Pacu Perkembangan Platform Edukasi Berbasis Teknologi

Pendiri Kelas Pintar, Fernando Uffie mengatakan pandemi Covid-19 secara tidak langsung mempercepat adopsi sistem pembelajaran jarak jauh.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Jul 2020, 15:59 WIB
Belajar Online. Dok: Kelas Pintar

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 harus diakui telah mengubah pola kehidupan masyarakat, tak terkecuali di bidang pendidikan. Dengan imbauan penerapan physical distancing, pembelajaran jarak jauh pun menjadi pilihan agar proses belajar mengajar tetap berjalan.

Hal itu pun diakui oleh Pendiri Kelas Pintar, Fernando Uffie. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat percepatan adopsi sistem pembelajaran jarak jauh yang sebelumnya diprediksi baru akan tumbuh setidaknya beberapa tahun mendatang.

"Sistem pembelajaran jarak jauh saat ini merupakan sebuah lompatan besar. Sesuatu yang seharusnya berkembang tahunan, tapi terjadi dalam waktu bulanan," tuturnya saat bertemu dengan awak media secara virtual, Rabu (15/7/2020).

Terlebih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan akan mempermanenkan ketersediaan berbagai platform Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik yang bersifat online maupun offline untuk mendukung mendukung siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar.

Namun dengan kondisi tersebut, menurut Fernando, akan menjadi tantangan bagi penyedia platform pembelajaran jarak jauh. Sebab, mereka harus mempersiapkan platform yang mudah digunakan dan nyaman.

Oleh sebab itu, dia memprediksi ke depannya akan ada penertiban berupa akreditasi bagi para penyedia platform tersebut. Dengan kata lain, penyedia harus memenuhi sejumlah kriteria untuk menghadirkan layanannya ke publik.

"Saya percaya ke depannya, platform itu akan ditertibkan dalam akreditasi dengan sejumlah kriteria. Saya percaya hal ini akan terjadi sebentar lagi, karena memang pembelajaran jarak jauh akan menjadi solusi," tuturnya melanjutkan.

Kendati demikian, dengan sistem pembelajaran jarak jauh tetap diperlukan sosialisasi dan edukasi. Hal itu diperlukan untuk menciptakan kesadaran pembelajaran ini tidak berbeda dari sistem yang sudah ada, hanya medianya yang berbeda.

"Jangan sampai ini menjadi pembelajaran jadi-jadian. Maksudnya, siswa maupun orangtua harus memiliki kesadaran bahwa pembelajaran jarak jauh bukan berarti anak bisa santai, tapi sebenarnya mereka tetap harus menjalani proses belajar mengajar seperti di sekolah," tuturnya.


Tidak Ubah Komponen Pendidikan yang Ada

Layanan SOAL dari Kelas Pintar

Di sisi lain, pembelajaran jarak jauh juga tidak mengubah tatanan pendidikan yang sudah ada sebelumnya. Dia pun menegaskan tidak ada pengurangan peran guru dalam sistem pembelajaran ini.

"Pembelajaran jarak jauh ini tidak menghilangkan komponen maupun tatanan yang ada. Mulai dari peran guru, kurikulum yang digunakan pun sama," tutur Fernando menjelaskan.

Oleh sebab itu, Kelas Pintar sebagai salah satu penyedia platform pendidikan berbasis teknologi juga berupaya menghadirkan pengalaman pembelajaran jarak jauh yang tidak berbeda dari pertemuan tatap muka.

Hal itu dimungkinkan dengan membuat layanan Sekolah, yakni sebuah kelas virtual yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa untuk melakukan proses belajar mengajar.

 


Siapkan Platorm

Di sisi lain, menurut Fernando, Kelas Pintar juga sudah mempelajari demografi dan infrasktruktur di Indonesia. Karenanya, dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan platform yang tidak menguras kuota terlalu banyak.

Di beberapa daerah, Kelas Pintar bekerja sama dengan penyedia internet untuk membantu menghadirkan satu lokasi yang dapat digunakan bagi siswa mengakses layanan mereka.

"Dalam beberapa bulan ke depan, kami juga akan menyediakan materi yang dapat diunduh. Jadi, siswa dapat mengakses materi tersebut tanpa perlu terhubung dengan internet," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya