Liputan6.com, Jakarta Seekor kucing di Selandia Baru bernama Peanut akhirnya berhasil diselamatkan setelah kepalanya terperangkap di botol selai kacang. Leher Peanut terperangkap selama 2 minggu karena dia terus-terusan kabur saat warga berusaha menangkapnya untuk melepaskan botol itu.
Baca Juga
Advertisement
"Itu adalah kesempatan terakhir kami," kata Annaliese England, manajer Animal Trust Matamata seperti dilansir dari Nypost.
Pertama kali terlihat di halaman belakang rumah seorang warga, kegagalan menangkap Peanut telah memicu perburuan kucing di daerah tersebut. Upaya warga nyaris sia-sia karena Peanut terus berlari ketika melihat orang mendekatinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selalu kabur
Yang lebih menyulitkan adalah, upaya menjebak Peanut dengan makanan tak bisa dilakukan karena kepalanya tersangkut di dalam botol. Namun, tepat ketika England nyaris putus asa, ia menerima kabar bahwa kucing itu terlihat di taman sekitar 3 km dari penampakan sebelumnya.
"Mereka memanggil saya dan kami membarikade taman dengan peti," kata England.
Dia akhirnya bisa menggunakan tongkat dengan tali untuk menangkap Peanut sebelum kembali kabur ke ladang di dekat taman itu.
Advertisement
Kurus karena tak bisa makan
England segera membawa kucing itu ke dokter hewan di mana Peanut terpaksa dibius sebelum kucing malang itu berhasil dibebaskan dari botol selai tersebut.
"Dia sangat kurus," aku England.
Wanita itu menyimpulkan bahwa toples yang membungkus seluruh kepala kucing melewati telinganya, telah membatasi aliran udara dan memaksa kucing itu hidup selama dua minggu tanpa makanan atau air. Terlepas dari itu, England berharap Peanut segera pulih dan segera menemukan rumah baru.
Dibawa ke penampungan
Peanut kini tengah dijadwalkan untuk dibawa ke penampungan hewan dan disteril dalam persiapan untuk mendapatkan pemilik baru.
"Akan menyenangkan melihat dia memiliki keluarga baru nantinya," pungkas England.
Advertisement
