Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makariem meluncurkan "Forum Pengarah Vokasi" (Rumah Vokasi) sebagai bagian dari rangkaian program yang sesuai dengan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Pembentukan forum ini diharapkan dapat mendorong terjadinya link and match yang lebih erat dan berkelanjutan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja.
Advertisement
Pembentukan Rumah Vokasi ditandai dengan kegiatan peluncuran secara daring oleh Mendikbud, lalu diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Kemendikbud dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).
"Kemitraan strategis antara dunia industri dan dunia kerja untuk mewujudkan ‘pernikahan massal’ atau link and match merupakan suatu keniscayaan yang harus kita lakukan guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan. 'Rumah Vokasi' akan menjadi salah satu wadah bagi para aktor yang dapat mendukung terwujudnya hal tersebut," jelas Nadiem, Rabu (15/7/2020).
"Pernikahan massal" melalui Rumah Vokasi, lanjut Nadiem akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan industri dunia kerja.
Antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen/guru tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan.
"Rumah Vokasi diharapkan dapat memberikan masukan, rekomendasi, dan fasilitasi dalam pengembangan pendidikan vokasi," pesan Mendikbud.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cetak SDM Unggul
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menambahkan, dengan upaya sinergi bersama dunia industri dan dunia kerja, sekolah vokasi ke depannya dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya serap tinggi di industri.
"Dengan pendidikan vokasi yang lebih mumpuni, ke depannya kita akan melihat antrean masuk SMK atau Politeknik. Di sana mereka akan mendapatkan pengalaman dan praktik kerja yang kuat untuk kepentingan modal karier masa depan mereka nantinya," tutup Wikan.
Adapun tugas dan tanggung jawab yang akan dijalankan ‘Rumah Vokasi’ mencakup:
1. Memberikan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program pengembangan pendidikan vokasi, meliputi kurikulum, asesmen, akreditasi, model pembelajaran, praktik kerja lapangan, pengembangan sumber daya manusia pendidikan vokasi, dan sarana prasarana pembelajaran;
2. Memberikan masukan berupa informasi job title yang dibutuhkan oleh industri serta memberikan rekomendasi job title kepada industri terkait ketersediaan lulusan pendidikan vokasi;
3. Memberikan rekomendasi pelatihan berbasis industri bagi pendidik dan tenaga kependidikan;
4. Memberikan rekomendasi peningkatan atau pengembangan sarana prasarana yang digunakan di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi;
5. Memfasilitasi rekrutmen lulusan dan pola ikatan dinas untuk peserta didik pendidikan vokasi;
6. Memfasilitasi kerja sama dalam hal riset terapan dan pengembangan; dan
7. Memfasilitasi pendidik tamu dari industri mengajar di pendidikan vokasi.
Advertisement