Kadispenad: 948 Siswa Secapa AD Masih Dinyatakan Positif Covid-19

Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen TNI Nefra Firdaus melaporkan, pada Kamis (16/7/2020), ada sebagian siswa yang dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan tes swab kedua.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Jul 2020, 10:51 WIB
Suasana uji klinis di Secapa AD. (dok Dinas Penerangan TNI AD)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien di Sekolah Calon Perwira Angkatan (Secapa AD), Bandung, Jawa Barat yang dinyatakan negatif Covid-19, kembali bertambah.

Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen TNI Nefra Firdaus melaporkan, Kamis (16/7/2020), ada sebagian siswa yang dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan tes swab kedua.

"Hasil lab PCR dari swab ke-2, pasien di Secapa AD sampai dengan pagi ini ada 78 pasien lagi yang dinyatakan negatif," kata Nefra, Kamis (16/7/2020).

Total, menurut dia, sudah ada 359 siswa yang dinyatakan negatif Covid-19. Sehingga, dari total 1.307 siswa yang sempat dinyatakan positif, kini berjumlah 948 orang.

"Pasien positif Covid-19 di Secapa AD pada pagi ini sudah berkurang 359 orang menjadi tinggal 948 orang," pungkas Nefra.

Sebelumnya, TNI AD mulai memberikan beberapa kombinasi obat kepada siswa Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang dinyatakan positif Covid-19 akibat infeksi virus Corona.

Pemberian kombinasi obat ini merupakan bentuk lanjutan kerja sama riset pengembangan anti Covid-19 antara Universitas Airlangga, BIN, serta TNI AD.

"Maka pagi ini tim Uji Klinis Anti Covid-19 dari 3 institusi di atas akan memulai pemberian beberapa kombinasi obat dan dosis kepada pasien positif Covid-19 di Secapa AD," kata Nefra Firdaus, Rabu (15/7/2020).

Dia menuturkan, pemberian obat ini tidak sembarangan. Semuanya, lanjut dia, dilakukan sesuatu protokol uji klinis dari BPOM.

"Sesuai dengan protokol Pedoman Pelaksanaan Uji Klinis dari BPOM," ujar Nefra.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Begini Awal Mula Ditemukannya Klaster COVID-19 di Secapa AD

Suasana uji klinis di Secapa AD. (dok Dinas Penerangan TNI AD)

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan awal mula kasus klaster baru penyebaran COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yakni bermula dari ketidaksengajaan.

Ketidaksengajaan itu, kata dia, diawali dari adanya dua orang siswa calon perwira yang berobat ke Rumah Sakit Dustira TNI AD di Cimahi. Dari kunjungan ke rumah sakit itu, mereka berdua mengikuti tes pemeriksaan COVID-19.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif," kata Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020), seperti dikutip dari Antara.

Atas dasar dua siswa yang positif itu, ia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk dilakukan rapid test. Walhasil, ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif.

Namun belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah ini dapat diketahui, tes usap COVID-19 juga dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf Secapa.

Berdasarkan tes usap yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction, kata dia, ditemukan sekitar 1.200 personel TNI di Secapa yang dinyatakan terinfeksi COVID-19.

Saat ini, ia menyatakan ada 1.280 personel yang positif COVID-19 di Secapa AD. Di antaranya, 991 personel merupakan siswa, dan 289 staf di Secapa beserta anggota keluarga dari staf.

Namun ia memastikan, mayoritas personel yang positif COVID-19 itu tanpa gejala apapun. Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya.

Sejauh ini, kata dia, ada 16 personel yang masih dirawat di Rumah Sakit Dustira, berkaitan dengan klaster Secapa. Awalnya menurutnya yang dirawat ada sebanyak 17 personel, namun satu diantaranya telah dinyatakan negatif meski belum diizinkan pulang.

"Dan 16 yang masih positif tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun juga. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," kata Andika.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya