Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur mencatatkan pasien sembuh terbanyak dari Corona COVID-19 pada Kamis, 16 Juli 2020. Ada tambahan pasien sembuh dari Corona COVID-19 mencapai 444 orang. Akan tetapi, pasien meninggal bertambah sebanyak 26 orang sehingga menjadi 1.301 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona COVID-19 Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, ada pemeriksaan sebanyak 23.947 orang sehingga total pemeriksaan mencapai 1.146.794 spesimen. Dari pemeriksaan itu didapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.574 orang sehingga total 81.668 orang.
Yurianto menuturkan, kasus konfirmasi positif distribusinya antara lain di DKI Jakarta laporkan 312 kasus baru dan 134 sembuh, Jawa Tengah melaporkan 214 kasus baru dan 80 sembuh.
"Jawa Timur ada 179 kasus baru dan 444 sembuh," ujar Yurianto, Kamis, (16/7/2020).
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan laporan media harian Kamis, 16 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, tambahan pasien positif COVID-19 di Jawa Timur sebanyak 179 orang sehingga menjadi 17.574 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 444 orang sehingga menjadi 7.926 orang di Jawa Timur.
Di satu sisi, pasien meninggal bertambah 26 orang menjadi 1.301 orang. Angka kematian karena COVID-19 di Jawa Timur termasuk tertinggi di Indonesia. Kemudian disusul DKI Jakarta bertambah tujuh orang sehingga menjadi 713 orang. Di Sulawesi Selatan bertambah 15 orang menjadi 266 orang.
Pasien baru positif Corona COVID-19 terbanyak lainnya di Sulawesi Selatan ada 178 kasus baru dan 106 sembuh, Kalimatan Selatan 133 kasus baru dan 66 sembuh. Kemudian Bali mencatatkan 112 kasus baru dan 106 sembuh.
"Hari ini ada 17 provinsi dengan penambahan kasus baru di bawah 10 orang dan enam provinsi tidak ada penambahan kasus sama sekali," ujar dia.
Provinsi dengan tidak ada penambahan kasus antara lain Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Riau, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
"Pasien sembuh 1.295 orang sehingga keseluruhan 40.345 orang. Meninggal 76 orang dengan total 3.875 orang," tutur dia.Ia menambahkan, ada sebanyak 464 kabupaten/kota terdampak di 34 provinsi. Pemantauan kasus suspek 46.727 orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kasus Konfirmasi Positif Tanpa Gejala
Yurianto menuturkan, kasus konfimasi positif yang meningkat akhir-akhir ini merupakan kasus konfirmasi positif tanpa gejala. Hal ini dapat menurunkan hunian rumah sakit dan kontribusi penurunan kasus meninggal.
Meski demikian, hal tersebut juga perlu menjadi kewaspadaan. Ia mengimbau agar individu termasuk orang tanpa gejala untuk menjalani isolasi ketat sehingga tidak menjadi sumber penularan di masyarakat.
Yurianto menambahkan, penambahan kasus positif juga ditemui dari lingkungan kerja dengan kualitas udara yang tidak baik.Oleh karena itu, ia mengimbau untuk tetap memakai masker ketika berada di luar rumah, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir.
"Gunakan masker. Pilih masker yang nyaman dan agar memakai dengan cara benar dan waktu lama. Masker terlalu ketat menekan hidung kita, membuat tak nyaman," ujar dia.
Ia menuturkan, penggunaan masker tak semestinya dengan hanya menutup mulut dan tak tutup hidung, diturunkan ke dagu, dan tak tutupi mulut serta hidung sehingga ini sama saja tak pakai masker.
"Penularan masih terjadi, masker tak simpan dengan baik sering kali sentuh luar masker, sentuh mulut itu sama dengan antarkan penyakit ke saluran pernafasan," tutur dia.
Advertisement