Baru Lulus Kuliah Susah Dapat Kerja? Mungkin Ini 5 Penyebabnya

Harapan agar langsung bisa diterima di tempat kerja tentu saja tinggi, tetapi pada kenyataannya tidak semudah itu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Jul 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi lulus kuliah | Sumber Foto: leedsunicareers.wordpress.com

Liputan6.com, Jakarta Menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah bukanlah sebuah akhir, namun merupakan garis start memasuki dunia profesional. Setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahan di kampus, kamu akan menerima status sarjana atau biasa disebut sebagai fresh graduate.

Harapan agar langsung bisa diterima di tempat kerja tentu saja tinggi, tetapi pada kenyataannya tidak semudah itu. Banyak dari fresh graduate yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan pertama.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Simak ulasan berikut ini mengenai beberapa penyebab yang perlu fresh graduate ketahui dan solusinya seperti yang dikutip dari Cermati.com.

1. Pekerjaan Tidak Sesuai Jurusan Kuliah

Melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah memang sah-sah saja. Namun, ada baiknya mencari yang sesuai dengan bidang pendidikan yang kamu miliki.

Sebagai contoh, apabila kamu adalah seorang lulusan teknik informasi, maka carilah pekerjaan dengan bidang yang sesuai seperti programmer atau IT Support.

Begitu juga dengan lulusan bidang lain seperti ekonomi, teknik, desain, dll.Meskipun ada beberapa jenis pekerjaan yang memiliki persyaratan lebih dari 1 jenis bidang pendidikan, tetap saja perusahaan akan lebih memilih kandidat yang mempunyai bidang ilmu yang satu jalur dengan pekerjaan tersebut.

Jadi sebisa mungkin carilah pekerjaan yang lebih spesifik sesuai dengan jurusan kuliah barulah mencari yang lebih umum.

2. IPK/GPA di Bawah Standar Kualifikasi Pekerjaan

Setiap perusahaan pasti memiliki standar IPK/GPA yang berbeda-beda untuk tiap jenis pekerjaan.  Percaya atau tidak, karena minimnya pengalaman sebagai seorang fresh graduate, perusahaan akan cukup mementingkan nilai yang kamu peroleh selama kuliah sebagai standar kemampuan yang dimiliki. 

Meskipun hal ini hanyalah salah satu faktor yang dipertimbangkan, besar kemungkinan para kandidat yang memiliki angka di bawah standar akan ditolak terlebih dahulu pada proses screening.

Sebelum mengirimkan CV, pastikan kamu memiliki angka yang sesuai dulu dengan persyaratan IPK/GPA yang diberikan supaya bisa lanjut ke tahap interview.

3. Kurang Melakukan Networking

Mendapatkan informasi lowongan kerja tidak hanya terbatas pada situs pencari kerja online saja. Kamu juga bisa menghubungi kerabat atau teman-teman yang sudah terlebih dahulu mendapatkan pekerjaan.

Bisa saja perusahaan mereka sedang membutuhkan karyawan dan kamu memiliki kualifikasi yang tepat.Memperluas koneksi dengan aktif di media sosial seperti LinkedIn bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pekerjaan dengan cepat.

Sebagai fresh graduate, cobalah menghubungi senior atau alumni kampus yang kamu kenal untuk mendapatkan informasi pekerjaan. Bahkan kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi apabila memang berprestasi selama kuliah.

 

Saksikan video di bawah ini:


4. Terlalu Pilih-Pilih

ilustrasi anak kuliah (Foto: Career Realism)

Satu lagi masalah yang sering dihadapi oleh para fresh graduate adalah terlalu selektif dalam melamar kerja. Memilih pekerjaan dengan gaji dan kompensasi yang sesuai tentu saja baik.

Namun apabila terlalu selektif, justru akan lebih sulit mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Sebagai seorang fresh graduate ketahui terlebih dahulu standar gaji pekerjaan yang kamu incar dan kompensasi apa saja yang diberikan. Barulah setelah itu sesuaikan dengan ekspektasi diri dengan apa yang ditawarkan perusahaan.

Terlalu banyak “menjual diri” ke banyak perusahaan tidaklah baik, begitu juga apabila terlalu sedikit karena standar yang tidak masuk akal.

5. Kurang Pede Saat Wawancara

Bersikap rendah diri merupakan hal yang perlu dilakukan saat wawancara. Tetapi, kamu juga perlu tahu saatnya bersikap pede dan menunjukkan kualitas diri saat dibutuhkan.

Sikap rendah diri ini mungkin tercermin dari perilaku kita saat wawancara seperti malu atau canggung saat menjawab.

Cara terbaik untuk bersikap lebih tangguh dan percaya diri adalah dengan duduk tegak dan menatap mata pewawancara saat berbicara. Tarik nafas dalam-dalam dan tunjukkan bahwa kamu siap untuk belajar dan menerima tantangan.

Pada kenyataannya, Bersikap pede tidak hanya akan membantumu saat wawancara kerja saja, tetapi juga bisa melatihmu menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Siapkan Diri dan Tunjukkan Kualitas

Mengingat tingginya persaingan dalam mencari pekerjaan, maka kamu perlu menyiapkan segala sesuatunya sedini mungkin. Mulai dari surat lamaran pekerjaan, CV, sertifikat dan lainnya.

Selain itu, tunjukkan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Temukan perusahaan yang tepat, dan yakinlah dengan kemampuan yang kamu tawarkan.

Jangan lupa berkomitmen untuk terus belajar, serta mengasah kemampuan komunikasi yang baik. Yang terpenting, jangan menyerah dan terus mencari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya