Murahnya Harga Lobster, Udang dan Ikan Bawal Putih di Cilacap, Siapa Mau?

Pasar lobster benar-benar lesu. Pasalnya, sejumlah negara tujuan utama lobster dan udang mengurangi permintaan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 17 Jul 2020, 07:30 WIB
Lobster segar hasil tangkapan nelayan pantai selatan Garut, Jawa Barat, tengah melimpah saat imlek tahun ini (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Cilacap - Pandemi Covid-19 berdampak ke nyaris ke semua sektor. Salah satunya yakni sektor perikanan tangkap, termasuk lobster dan udang.

Cilacap adalah salah satu wilayah penyuplai lobster dan udang Jerbung. Di sini, ada Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) yang tiap hari menjadi tempat bongkar muat ikan dan lobster dari perairan selatan.

Selama pandemi, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sepi. Dan Covid-19 hanya salah satu faktor pemicunya. Penyebab lain adalah cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Saat cuaca tak mendukung, nelayan tentu segan mengadu nyawa di tengah laut. Terlebih kini, harga lobster, udang, dan ikan komoditas ekspor sedang jatuh.

Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Teuku Iskandar mengatakan pasar lobster benar-benar lesu. Pasalnya, sejumlah negara tujuan utama lobster dan udang mengurangi permintaan.

“Kalau yang hidup pastinya diekspor,” ucapnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Harga Lobster dan Udang

Lobster dan udang Tiger hasil tangkapan nelayan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dia mencontohkan, lobster dengan ukuran 100 gram per ekor, harga per kilogram hanya Rp120 ribu. Sedangkan ukuran di atasnya, kisaran 200 gram per ekor, harganya Rp200 ribu per kilogram.

“Saya pernah ditawari. Ada satu ton di Sukabumi, tapi saya tidak mau. Karena risiko perjalanan jarak jauh dan di bawah ukuran yang diperbolehkan. Yang jenis Pasir ya,” ujarnya.

Meski murah, namun nelayan pun tengah paceklik. Kini, udang dan lobster sukar dicari. Pasalnya, cuaca sulit diprediksi.

Tak Berbeda dengan lobster, harga berbagai jenis udang juga turun. Udang Jerbung misalnya, hanya seharga Rp70 ribu per kilogram.

Begitu pula dengan ikan Bawal Putih. Harga ikan komoditas ekspor ini juga turun drastis, kisaran 30-40 persen dari kondisi normal.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang, Tarmuji mengatakan selama empat bulan terakhir, harga ikan menurun drastis sehingga berdampak kepada nelayan kecil yang mengandalkan ikan hasil tangkapan komoditas ekspor.

“Kalau ikan Bawal Putih itu tetap ada yang beli. Terserap oleh pengepul, tapi harganya turun. Saya tidak tahu apakah depot-depot (pengolahan) ikan itu sudah buka apa belum,” kata Tarmuji.

 


Daftar Harga Ikan Bawal Putih

Tumpukan udang jerbung siap lelang di TPI PPSC Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dia mengatakan, kini kebanyakan nelayan hanya mengandalkan pasar lokal. Akibatnya, harga pun tak sebaik saat kondisi normal.

“Informasinya ekspor komoditas tertentu masih jalan, tapi harganya juga tidak baik. Karena depot ikan juga belum beli,” ujarnya.

Harga terkini ikan Bawal Putih untuk ukuran bobot 200 gram Rp130 ribu per kilogram. Ukuran tiga ons Rp165 ribu per kilogram, 400 gram Rp180 ribu sampai Rp189 ribu per kilogram

Sedangnya ukuran ikan Bawal Putih di atas 500 gram ke atas dijual Rp200 ribu lebih per kilogram.

“Kalau normalnya itu harganya bisa lebih tinggi 30-40 persen,” ungkapnya.

Padahal, nelayan pesisir selatan Jawa sudah mulai memasuki awal musim panen ikan pada Juli ini. Diperkirakan puncak panen raya bakal berlangsung Agustus-Oktober 2020.

Dia khawatir, pada musim panen raya, harga ikan semakin jatuh lantaran rendahnya serapan pasar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya