Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Bupati Mojokerto Ingatkan Warga Tetap Waspada

Bupati Mojokerto Pungkasiadi menyarankan, pelaksanaan tahlilan dilakukan di masjid tangguh yang sudah menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2020, 14:21 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengingatkan masyarakat untuk tetap hati-hati saat pandemi COVID-19 mengingat kasus COVID-19 masih tinggi.

Ia pun menyarankan, pelaksanaan tahlilan dilakukan di masjid tangguh yang sudah memenuhi dan menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Saya paham, mungkin masyarakat sudah mulai kangen tahlilan. Namun, saya belum menyarankan untuk diadakan di rumah-rumah warga. Lebih baik di masjid tangguh. Ingat, grafik kita masih tinggi. Pandemi ini belum berakhir, jadi kita harus hati-hati," ujar Pungkasiadi saat meresmikan kampung tangguh di Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat, (17/7/2020).

Ia mengemukakan, memulai aktivitas sosial keagamaan yang sempat tersendat akibat pandemi COVID-19 dan disarankan bisa dijalankan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Misalnya dalam kegiatan tahlilan, agar dilaksanakan di masjid tangguh," ujar dia.

Ia mengatakan, di Mojokerto, angka sebaran COVID-19 saat ini sudah tercatat mencapai 348 orang, tetapi angka kesembuhan juga terus menunjukkan perkembangan cukup baik, dengan catatan pasien sembuh 163 orang.

"Maka dari itu, kami tidak pernah lelah mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan. Selain menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, PHBS, Germas juga harus dilaksanakan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Adaptasi Kebiasaan Baru

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Ia mengatakan, pandemi ini baru pertama, dan pihaknya tidak mau ada yang kedua dan selanjutnya. "Kami upaya terus menerus, agar pandemi cepat selesai. Dari kejadian ini, kita belajar apa itu partisipasi, gotong royong, semangat dan sinergi bersama. Kami harap upaya-upaya yang telah kami lakukan bisa mempercepat penanganan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19," ujar dia.

Ia menuturkan, adaptasi kebiasan baru dalam masa pandemi COVID-19 adalah menekankan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Antara lain memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, di rumah saja jika tidak ada kepentingan, penyemprotan disinfektan, serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan," ujar dia.

Dia menuturkan, adaptasi kebiasan baru tidak berarti semua sudah normal karena tidak tahu sampai kapan COVID-19 tersebut akan berakhir.

"Adaptasi kebiasan baru saat ini adalah harapan kita agar hidup tetap produktif, aman, namun tidak sampai tertular COVID-19 dan ekonomi cepat pulih. Itu harus dipahami betul. Caranya tentu dengan menegakkan disiplin protokol kesehatan," tutur dia.

Kapolresta Mojokerto AKBP, Deddy Supriyadi menuturkan, saat ini kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan semakin baik. Bahkan menurut dia, patuh bermasker ketika beraktivitas mampu membantu menekan angka penyebaran COVID-19.

"Kesadaran penerapan protokol kesehatan sudah membaik. Bahkan memakai masker, dinilai mampu membantu mencegah penularan. Tentunya dengan mengikuti protokol yang lain seperti rajin cuci tangan, jaga jarak, juga sedia hand sanitizer," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya