Indonesia Bakal Kuasai Pasar Digital Asean di 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku optimis dengan pergerakan ekonomi digital di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jul 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi transaksi digital/Shutterstock.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku optimis dengan pergerakan ekonomi digital di Indonesia. Dia bahkan yakin Indonesia bisa menguasai pasar e-commerce Asean pada 2025.

Menurut perhitungannya, nilai transaksi di pasar digital Indonesia diperkirakan bisa mencapai USD 135 miliar. Jumlah tersebut sekitar 85 persen dari total perdagangan e-commerce market di kawasan Asia Tenggara.

"Potensi pasar e-commerce di Indonesia sampai 2025 itu USD 135 miliar. Tentu besar, karena pasar Asean totalnya USD 150 miliar. Jadi lebih dari 85 persen pasarnya di Indoensia," ujar Airlangga dalam acara peluncuran virtual DigiKU, Jumat (17/7/2020).

Dia berharap, peluncuran Digital Kredit UMKM (DigiKU) oleh pemerintah pada hari ini bisa turut menopang misi tersebut. Dia mengatakan, platform online tersebut dapat memberikan akses seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM di Tanah Air.

"Semoga platform ini digunakan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) untuk jangkau masyarakat luas, usaha kecil menengah termausk industri menengah," sambung Airlangga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan paparan dalam acara Dialog Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Dialog membahas capaian kinerja DPR, MPR, dan DPD periode 2014-2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dengan kehadiran DigiKU, ia melanjutkan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sebesar Rp 190 triliun bisa terbantu. Menurut catatannya, pada Januari-Juni 2020 total plafon KUR sudah mencapai Rp 76 triliun dan menjangkau 2,22 juta debitur.

"Diharpakan ini bisa diakselerasi dengan platform DigiKU UMKM bisa segara pulih dari persoalan melemahnya demand. Sehingga diharapkan awal tahun depna UMKM bisa kembali operasi dan menemukan demand-nya," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya