Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 bakal menyentuh hingga minus 5 persen. Angka ini lebih tinggi daripada proyeksi pemerintah yang berada pada posisi minus 4,3 persen.
"Kalau perkiraan HIPMI kira-kira di angka minus 3 sampai minus 5 persen kita tunggu hasil rilisnya," kata Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI, Ajib Hamdani, dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Advertisement
Dia mengatakan proyeksi tersebut masih cukup baik dibandingkan dengan negara Singapura yang lebih dulu mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II. Di mana, Singapura berada di minus 12 persen, sementara secara year on year minus 41 persen dan masuk ke dalam definisi resesi.
Kendati begitu yang perlu digarisbawahi, kata dia adalah struktur ekonomi Indonesia sangat berbeda dengan struktur di Singapura. Sehingga resesi yang terjadi di Singapura tidak akan berdampak signifikan terhadap Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Didominasi UMKM
"Di Indonesia sangat kuat jadi resesi di Singapura itu tidak akan memberikan kontraksi yang signifikan terhadap Indonesia apalagi hubungan dagang kita dengan Singapura kita masih terus," kata dia.
"Karena di Indonesia oleh 60 persen sektor UMKM jadi artinya ketika pemerintah bisa mendorong UMKM nya ekonomi akan kembali bisa reborn dengan cepat," sambung dia.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement