Leonardo DiCaprio Dukung Perlindungan Orang Utan Sumatra dari Ancaman COVID-19

Berstatus sebagai satwa langka, orang utan sumatra (Pongo abelii) masuk dalam daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dengan status sangat terancam punah.

oleh Reza Efendi diperbarui 18 Jul 2020, 00:56 WIB
Terkait kedekatan DNA tersebut, dikhawatirkan berisiko terpapar COVID-19. Hal ini mendapat perhatian serius dari aktor Hollywood yang juga pegiat lingkungan internasional, yaitu Leonardo DiCaprio.

Liputan6.com, Medan - Berstatus sebagai satwa langka, Orang Utan Sumatra (Pongo abelii) masuk dalam daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dengan status sangat terancam punah. Apalagi, orang utan memiliki kesamaan DNA sebesar 97 persen dengan manusia.

Terkait kedekatan DNA tersebut, dikhawatirkan berisiko terpapar COVID-19. Hal ini mendapat perhatian serius dari aktor Hollywood yang juga pegiat lingkungan internasional, yaitu Leonardo DiCaprio.

Melalui postingan di media sosial Instagramnya, Leonardo memberikan dukungan dalam upaya perlindungan orang utan sumatera dari ancaman COVID-19. Dukungan dilakukan aktor 45 tahun dengan mengunggah kampanye crowd funding Sumateran Orang Utan Conservation Programme (SOCP) yang berbasis di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

"We don't yet know if non-human primates can contract COVID-19, but the Sumatran Orangutan Conservation Programme (@socp.official) isn't taking any chances. Unfortunately, these necessary precautions are making it harder for the island's only orangutan reintroduction program to continue crucial conservation work. Click the link in @socp.official's bio to learn more," tulis Leonardo di Instagramnya, @leonardodicaprio.

Leonardo memposting dukungan tersebut pada Kamis, 16 Juli 2020. Leonardo sendiri sempat berkunjung ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orang Utan Sumatra milik SOCP pada tahun 2016 silam.

Sementara kampanye crowd funding SOCP sendiri merupakan upaya untuk memastikan orang utan dan semua staf terlindungi di masa pandemi COVID-19.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Perhatian Khusus

Sejak 18 Juni 2020 SOCP melakukan kampanye pengumpulan dana atau crowd funding melalui https://www.justgiving.com/campaign/protectorangutans. Pengumpulan dana saat ini sedang berjalan.

Direktur SOCP, Ian Singleton mengatakan, orang utan sumatra berisiko terpapar COVID-19. Pihaknya memperketat kebersihan dan menyiapkan lebih banyak perawatan medis untuk memastikan keselamatan satwa terancam punah tersebut.

Di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orang Utan di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumut, SOCP memberikan perhatian khusus dan tidak mau ambil rIsiko. Tidak hanya orang utan, juga kepada semua staf yang berdedikasi merawat orang utan, termasuk orang utan liar.

"Upaya pencegahan yang dilakukan tidak lepas dari banyak tantangan, termasuk biaya untuk menutupi biaya dan kebutuhan tambahan yang tidak terduga akibat pandemi COVID-19," sebutnya.

Sejak 18 Juni 2020 SOCP melakukan kampanye pengumpulan dana atau crowd funding melalui https://www.justgiving.com/campaign/protectorangutans. Pengumpulan dana saat ini sedang berjalan.

Diungkapkan Ian, dan yang terkumpul akan sangat membantu menutupi biaya tambahan, yang dipergunakan untuk pembelian makanan dan obat obatan untuk orang utan dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para staf yang merawat.

"Termasuk untuk memastikan keselamatan dan keamanan orang utan yang dalam perawatan," ungkapnya.


Bantuan APD

Staf SOCP merawat orang utan sumatra

Kampanye crowd funding akan berlangsung hingga Minggu, 19 Juli 2020.

Hingga saat ini SOCP sudah menerima beberapa bantuan berupa APD seperti masker dan hazmat serta sarung tangan agar orang utan dan staf di Pusat Karantina dan Rehabilitasi tetap aman dari ancaman COVID-19.

Diharapkan dukungan dari masyarakat terhadap upaya melestarikan orang utan sumatra tidak berhenti. Dengan tidak menjadikan orang utan sumatra sebagai hewan peliharaan sudah sangat mendukung upaya bersama menjaga keberlangsungan hidupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya