Liputan6.com, Jakarta - Kondisi kulit yang memerah, kering, dan kulit pecah merupakan tanda penyakit kulit atau eksim (dermatitis atopik). Penanganan yang tidak optimal dapat menyebabkan kondisi peradangan kulit. Ini biasanya berlangsung lama hingga bertahun tahun lamanya.
Dokter spesialis kulit dari Siloam Hospitals Yogyakarta, dr. Ika Fatimah, menjelaskan setiap pengidap eksim dapat merasakan gejala yang berbeda melalui tingkatan umur. Pada balita, gejala berbentuk kulit bersisik, memerah dan berkerak di area pipi, tangan kaki juga diareal kepala. Adapun untuk orang dewasa, gejala gatal diareal leher, lutut maupun siku.
Advertisement
"Umumnya, sakit kulit di balita dipengaruhi oleh dampak detergen kimia dari pakaian yang dikenakan. Sedangkan orang dewasa kerap dipengaruhi penurunan imun tubuh diakibatkan gaya hidup maupun stres,"jelasnya, Kamis (16/07/2020) di Yogyakarta melalui siaran live Instagram.
Dia mengingatkan, dermatitis atopik jika tidak segera ditangani akan menyebar ke seluruh kulit, gatal memerah dan timbul demam pada tubuh.
"Timbul demam karena kulit menjadi rusak akibat garukan. Solusinya adalah pengobatan termasuk mengatur pola mandi dengan air dingin atau bersuhu normal," ujarnya.
Diakhir diskusi bertajuk "Bahaya dan Penanganan Eksim (Dermatitis) Pada Dewasa dan Anak", yang diadakan oleh Siloam Hospitals Yogyakarta, dokter spesialis kulit ini turut mengingatkan agar pengidap dapat melakukan konsultasi melalui layanan telekonsultasi AidoHealth.
"Konsultasi guna mendapatkan periode pengobatan dermatitis bisa dilakukan dengan layanan online. Karena penyakit ini dapat berkorelasi dengan penyakit lainnya, misalnya diabetes melitus," katanya.