Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham AS cenderung bergerak datar pada perdagangan akhir pekan ini. Meski demikian, sejumlah saham teknologi seperti Netflix mencatatkan penurunan terbesarnya.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/7/2020), Dow Jones Industrial Average merosot 62,76 poin, atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 26.671,95. S&P 500 naik 0,3 persen menjadi berakhir hari di 3.224,73.
Advertisement
Nasdaq Composite naik 0,3 persen menjadi 10.503,19. Dow dan S&P 500 mencatat kenaikan mingguan sementara Nasdaq ditutup lebih rendah selama periode waktu tersebut.
Netflix melaporkan laba kuartal kedua yang meleset dari ekspektasi analis, mendorong saham turun 6,5 persen. Panduan perusahaan yang lemah untuk pertumbuhan pelanggan kuartal ketiga juga berkontribusi terhadap aksi jual tajam di saham.
"Penghasilan ini adalah pemicunya," tulis analis Evercore ISI Lee Horowitz dalam sebuah catatan. Horowitz menambahkan hasil itu tidak cukup baik terhadap ekspektasi penuh menuju cetak saham tertinggi sepanjang masa.
Saham perusahaan teknologi besar lainnya juga mengalami kesulitan pada hari Jumat. Amazon mundur 1,2 persen. Microsoft turun 0,5 persen dan Apple turun 0,2 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pergerakan Saham Teknologi Lainnya
Penurunan Netflix datang selama minggu yang sulit bagi nama-nama teknologi utama. Facebook, Alphabet dan Microsoft semuanya turun minggu ini. Amazon mencatat penurunan mingguan pertamanya dalam 11 minggu, turun lebih dari 7 persen. Itu juga merupakan kinerja satu minggu terburuk Amazon sejak pekan yang berakhir 28 Februari.
"Ini lebih dari jeda yang diperlukan di beberapa segmen ini," kata Michael Hans, CIO di Clarfeld Citizens Private Wealth. “Saya akan mengatakan aksi pasar minggu ini cukup sehat dengan rotasi yang telah kita lihat. Anda ingin luas pasar yang lebih baik, Anda ingin lebih banyak partisipasi," tambahnya.
Pergerakan Jumat mengikuti sesi volatile yang mengakhiri kenaikan beruntun empat hari untuk Dow. Kerugian itu datang di tengah serangkaian data ekonomi AS dan meningkatnya kasus virus korona.
AS melaporkan 77.200 kasus virus korona pada hari Kamis, sebuah rekor, menurut Johns Hopkins University. Lonjakan itu membawa jumlah total infeksi AS yang dikonfirmasi menjadi lebih dari 3,57 juta. Kematian terkait Covid hingga 138.000.
"Kami memasuki periode kasus virus corona yang terus meningkat dan kami mengalami beberapa penutupan," kata Gregory Faranello, kepala perdagangan suku bunga AS di AmeriVet Securities. "Jadi, pasti ada rasa gugup di pasar," pungkasnya.
Advertisement