Liputan6.com, Washington, D.C. - IMF merilis pernyataan terkait kondisi ekonomi di Amerika Serikat. Pada kuartal II tahun ini, ekonomi AS terjun hingga 37 persen.
Jatuhnya ekonomi AS saat pandemi ini lebih buruk ketimbang saat ada krisis finansial 2018. IMF memprediksi tahun ini pertumbuhan ekonomi AS akan minus 6,6 persen.
Baca Juga
Advertisement
Dalam laporan IMF, Sabtu (18/7/2020), kerugian ekonomi akibat pandemi di AS sangatlah besar meski lockdown sudah dilonggarkan. Bisnis besar dan kecil sama-sama mengalami tekanan.
IMF menilai prospek di masa yang akan datang masih penuh ketidakpastian. Selain itu, masyarakat miskin dan rapuh sangat terdampak oleh pandemi ini.
"Kemungkinan besar butuh periode yang lebih panjang untuk memperbaiki ekonomi dan kembali ke level aktivitas pra-pandemi. Dalam keseluruhan, secara global akan ada bulan-bulan dan tahun-tahun yang sulit ke depannya dan ini terutama mengkhawatirkan bahwa kasus COVID-19 masih meningkat," tulis IMF.
IMF menyebut pembuat kebijakan AS bisa bergerak cepat untuk meredam dampak ekonomi pandemi corona. Meski demikian, ekonomi tetap menurun di kuartal kedua hingga 37 persen.
Beberapa faktor penyebabnya adalah jatuhnya sektor konsumsi hingga 18 persen antara Februari dan April, terutama di restoran, hotel, dan ritel. Namun, IMF mencatat kondisi mulai bangkit pada Mei karena bisnis kembali buka.
IMF juga mencatat risiko bertambahnya kemiskinan akibat dampak pandemi ini. Hilangnya pekerjaan dan menurunnya pendapatkan diprediksi akan menambah utang rumah tangga di AS.
Dampaknya, sebagian besar warga AS harus menyesuaikan dengan penurunan standar hidup dan kesulitan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan.
Tingkat pengangguran yang sejatinya turun ke 3,5 persen diprediksi naik hingga 9,7 persen di 2020. IMF memprediksi pemulihan tahun depan akan menurunkan pengangguran sampai 7,4 persen dan ekonomi naik 3,9 persen.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Solusi: Kesehatan Masyarakat, Insentif Bisnis, dan Investasi Hijau
IMF menyarankan AS melakukan investigasi ke sektor seperti kesehatan masyarakat dan mendukung keluarga miskin untuk meredam dampak pandemi ke depannya.
Pertama, pendanaan ke kesehatan masyarakat menjadi agar dilakukan supaya bisa mencegah pandemi di masa yang akan depan. Ini termasuk menyiapkan kapasitas testing dan peralatan kesehatan.
Kedua, IMF meminta agar pemerintah AS menambah bantuan ke keluarga miskin melalui bantuan langsung tunai. Bantuan jaminan kesehatan dan kesehatan anak juga diharapkan ditambah.
Berikutnya, IMF menyarankan adanya penambahan keringanan pajak (tax credit) kepada kalangan yang membutuhkan. Contohnya, menambah keringanan pajak anak. Sektor pendidikan juga penting untuk diperhatikan, terutama bagi kalangan kurang mampu.
IMF juga menilai konsumsi harus ditingkatkan dengan cara memberi insentif kepada bisnis-bisnis.
Saran lainnya adalah meningkatkan kualitas infrastruktur, terutama dengan investasi hijau.
Advertisement