Presiden Brasil Kritik Lockdown Corona COVID-19: Tanpa Gaji, Rakyat Bisa Mati

Pernyataan presiden itu muncul saat perekonomian Brazil diperkirakan menyusut 6,4 persen tahun ini, akibat terhantam oleh pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2020, 10:00 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro batuk saat berbicara dalam protes karantina dan jarak sosial untuk memerangi wabah virus corona COVID-19 di Brasilia, Brasil, 19 April 2020. Bolsonaro sempat dinyatakan negatif COVID-19 setelah beberapa ajudannya positif kena virus. (Sergio LIMA/AFP)

Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsanoro, pada Sabtu 18 Juli 2020, mengatakan bahwa langkah-langkah penguncian wilayah yang digunakan untuk menghambat penyebaran virus corona "membunuh" dan telah "mencekik" perekonomian negerinya.

"Tanpa gaji dan pekerjaan, rakyat mati," katanya merujuk pembatasan yang diberlakukan oleh beberapa negara bagian dan pemerintahan kota. "Lockdown membunuh," tambahnya, seraya mengatakan bahwa beberapa politisi mencekik perekonomian dengan jam malam yang dipaksakan.

Pernyataan presiden itu muncul saat perekonomian Brazil diperkirakan menyusut 6,4 persen tahun ini, akibat terhantam oleh pandemi, Reuters melaporkan, dikutip dari Antara, Minggu (19/7/2020).

Bolsonaro, yang mengumumkan dia terinfeksi virus corona pada 7 Juli, menemui para pendukungnya di kawasan rumah dinasnya, Istana Alvorada, di Brazil.

Presiden mengenakan masker dan menjaga jarak beberapa meter dari para pendukungnya.

Bolsonaro mengatakan di merasa sehat meskipun terinfeksi virus dan memuji kesehatannya berkat hydroxychloroquine untuk melawan COVID-19 sekalipun tak ada bukti ilmiah. "Sayalah bukti hidup (bahwa obat itu manjur)," katanya kepada para pendukungnya.

Di samping itu, presiden sayap kanan itu mengatakan dia juga minum obat anti parasit untuk melawan virus corona.

Brazil mencatat 28,532 kasus baru virus corona dan 921 kematian baru pada Sabtu, kata kementerian kesehatan. Total kasus di Brazil, negeri kedua di dunia yang paling parah dilanda corona setelah Amerika Serikat, kini naik menjadi 2.074.860 sementara kematian mencapai 78.772.

 

Simak video pilihan berikut:


Presiden Meksiko Sumbang Gaji untuk Hadapi Krisis Ekonomi Akibat COVID-19

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AFP/Alfredo Estrella)

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Jumat (17/7) mengatakan ia akan mengembalikan seperempat gajinya untuk membantu negara menanggulangi krisis ekonomi akibat COVID-19.

Ia pun mendorong pegawai negeri lainnya berbuat langkah yang sama.

Presiden menerima gaji sebesar 108.000 peso (sekitar Rp70 juta) tiap bulannya. Dengan demikian, presiden menyumbangkan kurang lebih 27.000 peso (Rp17,5 juta) untuk penanggulangan COVID-19.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya