Kembali Beraktivitas di Gym, Simak Tips dari Dokter Spesialis Olahraga

Berikut ini beberapa tips dari dokter olahraga apabila Anda ingin kembali berolahraga ke gym

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Jul 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi gym (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Olahraga di tempat gym memang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan beraktivitas fisik sendiri di dalam rumah. Namun tentu saja di masa pandemi, kegiatan ini harus dilakukan sembari tetap mencegah diri tertular dari COVID-19.

Dokter spesialis olahraga Anita Suryani memberikan beberapa tips agar orang tetap bisa berolahraga di gym dengan tetap menjaga diri dari risiko penularan COVID-19.

1. Membawa Perlengkapan Sendiri

Anita mengatakan, ketika kita beraktivitas di tempat dengan peralatan yang digunakan bersama sehingga memiliki risiko tinggi COVID-19, sebisa mungkin bawalah semua perlengkapan seperti handuk, baju, dan botol air minum sendiri.

"Andaikan handuk disiapkan di pusat kebugaran dan dipastikan itu didisinfeksi, setidaknya aman dari penularan itu tidak apa-apa, tapi sebisa mungkin kita pakai peralatan pribadi sendiri," ujarnya dalam bincang-bincang dari Graha BNPB, Jakarta pada Sabtu kemarin, ditulis Minggu (19/7/2020).

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Kebersihan Peralatan di Gym

Ilustrasi gym (iStockPhoto)

2. Saat Gunakan Peralatan Umum

Untuk peralatan gym yang digunakan, penyelenggara pusat kebugaran harus mengatur bagaimana pengguna serta mereka sendiri membersihkan alat-alat yang dipakai oleh orang banyak tersebut.

"Harus disiapkan untuk pembersihan seperti hand sanitizer atau disinfeksi, jadi pengguna bisa menyemprot sendiri itu sudah yang paling aman, sembari penyelenggara juga rutin melakukannya."

Pengguna peralatan olahraga juga disarankan untuk tetap membersihkan terlebih dahulu alat-alat sebelum digunakan untuk berjaga-jaga apabila pengguna sebelumnya lupa melakukan disinfeksi.

 


Penggunaan Masker

Ilustrasi Foto Sepatu Olahraga (iStockphoto)

3. Hindari Menyentuh Wajah

Selama beraktivitas, hindari menyentuh wajah terutama mata, hidung, dan mulut setelah memegang peralatan olahraga.

"Kita harus pakai handuk yang kita bawa, yang dipastikan itu punya kita," kata Anita.

4. Haruskah Pakai Masker?

Anita mengatakan bahwa penggunaan masker dalam aktivitas fisik intensitas tinggi bisa mengganggu metabolisme tubuh saat intensitas denyut nadi mencapai 80 hingga 85 persen.

"Masker ini seperti kita memakai pisau untuk memotong daging. Memotong daging cuma bisa pakai pisau, tapi kalau tidak hati-hati, tangan bisa luka," ujarnya.

Maka dari itu ketahui batasan tubuh dalam berolahraga apabila ingin mengenakan masker. Di sini, apabila seseorang akan melakukannya, lebih disarankan olahraga berintensitas ringan atau sedang.

Anita mengatakan, olahraga dengan intensitas sedang saja cukup untuk meningkatkan imunitas. Selain itu, tetaplah juga menjaga diri dari tertular COVID-19 dengan rutin mencuci tangan serta jaga jarak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya