Liputan6.com, Kupang - Pariwisata menjadi salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Serangan virus corona ini membuat banyak negara dan wilayah memberlakukan pembatasan aktivitas, termasuk melarang aktivitas wisata dengan menutup sejumlah spot wisata.
Akibatnya, bisnis perjalanan pun terganggu. Aktivitas penerbangan, perhotelan, jasa kuliner, dan bisnis terkait pariwisata lain nyaris lumpuh.
Baca Juga
Advertisement
Angin segar datang ketika pemerintah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru. Khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pemerintah telah membuka sejumlah spot wisata utama seperti Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Kelimutu. Spot wisata penunjang seperti wisata budaya, rumah adat, taman laut dan panorama alam pun kembali dibuka.
Pembukaan kembali spot wisata di NTT mendapat tanggapan positif dari pelaku pariwisata. Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTT, Agus Bataona kepada Liputan6.com, Jumat (17/7/2020) menyambut baik langkah pemerintah tersebut.
"Ini merupakan suatu hal yang sangat positif dari pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. Kita juga akan kampanyekan ke seluruh nusantara dan juga ke luar negeri, sebagai stimulan atau bonus dari kita," sebutnya.
Meski begitu, Bataona mengusulkan agar setiap destinasi wisata memberlakukan potongan harga atau diskon bagi wisatawan yang berkunjung. Hal ini dilakukan mengingat dampak covid-19 yang menyasar semua kalangan tanpa terkecuali.
"Sebenarnya sebagai pemimpin wilayah NTT seperti gubernur harus bisa berkoordinasi dengan bupati-bupati untuk bisa memeberikan bebas bayar untuk sementara waktu. Lalu dari Kementerian Pariwisata harus bisa bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk bisa memberikan diskon-diskon harga tiket bagi para wisatawan yang akan bepergian ke mana-mana," harapnya.
Di sisi lain, potongan harga akan mendorong wisatawan untuk kembali mengunjungi wilayah NTT. Ia pun optimis dengan bisnis pariwisata ke depannya.
"Kita melihat traveling ini merupakan gaya hidup yang mendunia. Orang butuh untuk traveling, atau bisa dikatakan sebagai kebutuhan dasar. Kami optimis," ujarnya.
Saat ini, dua destinasi utama di Flores yakni Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Kelimutu sudah siap menerima wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Untuk pariwisata Flores, hanya ada dua yang utama seperti Komodo dan Kelimutu. Sementara yang lainnya sebagai pariwisata pendukung, seperti wisata budaya dan kampung tradisional," dia menandaskan.