Cegah Penularan Covid-19, Dokter Sarankan Restoran Maksimalkan Pemakaian Media Digital

Penerapan metode digital dapat lebih mengurangi interaksi langsung antara konsumen dengan penjual, sehingga mencegah penularan Corona Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Jul 2020, 14:55 WIB
ilustrasi restoran | pexels.com/@kaboompics

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Junior Doctors Network (JDN) Indonesia dokter Muhammad Fajri Adda'i menyarankan, setiap pemilik restoran atau rumah makan agar memaksimalkan penggunaan media digital dalam melayani konsumen guna mencegah penularan Corona Covid-19.

"Pemilik restoran lebih baik memanfaatkan media digital untuk berbagai kepentingan misalnya memesan makanan dan pembayaran," ujar Fajri, seperti dilansir Antara, Minggu (19/7/2020).

Menurut dia, penerapan metode digital dapat lebih mengurangi interaksi langsung antara konsumen dengan penjual. Sehingga, kata Fajri, risiko atau potensi penularan virus Corona Covid-19 lebih sedikit.

"Selain itu, penerapan media digital juga bisa dilakukan oleh pemilik restoran untuk memasarkan makanan dan minuman yang dijual, sehingga lebih memudahkan konsumen tanpa perlu datang ke lokasi," papar Fajri.

Kemudian, lanjut dia, setiap pemilik restoran juga disarankan agar tidak memutar musik yang terlalu keras di ruang makan.

Sebab, menurut Fajri, hal tersebut justru dapat mengganggu pendengaran dan membuat konsumen harus mengeluarkan suara yang lebih keras pula.

Jika begitu, kata dia, otomatis berpotensi terjadinya percikan air liur atau droplet. Padahal, salah satu penularan Corona Covid-19 dapat melalui droplet.

"Kalau ada musik kita pasti bicara lebih keras dan kencang akibatnya droplet yang dilepaskan lebih banyak lagi," terang Fajri.

Fajri juga menyarankan kepada calon konsumen agar apabila ingin makan di restoran atau rumah makan, maka pilihlah ruangan dengan sirkulasi udara baik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sudah Terapkan Protokol Kesehatan

Kasir menggunakan pelindung wajah, masker dan sarung tangan di Rumah Makan Bumi Aki, Pajajaran, Kota Bogor, Minggu (31/5/2020). Sejumlah restoran dan rumah makan di Bogor mulai membuka layanan makan di tempat dengan protokol kesehatan ketat guna mengatasi pandemi COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Founder The Atjeh Connection Amir Faisal Nek Muhammad mengatakan sebelum pandemi Corona Covid-19 terjadi, pihaknya telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan bagi konsumen maupun pengelola restoran.

Namun, setelah adanya pandemi, The Atjeh Connection mulai menggunakan mika sebagai pembatas antara satu konsumen dengan konsumen lainnya.

"Untuk SDM kita di dalam, kita rutin adakan tes cepat setidaknya dua minggu sekali," kata Amir Faisal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya