Liputan6.com, Jakarta Bersama puluhan warga, anak salah satu pemain Aneka Ria Srimulat Solo era 1970-an, Mantang, Edi Mantang, antre menunggu giliran menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) terkait pandemi Covid-19. Edi menjadi salah satu orang yang masuk data tambahan BST di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Edi yang mengikut jejak ayahnya menjadi seniman, menerima BST setelah terdampak pandemi Covid-19 akibat virus Corona. Edi Mantang selama ini mengabdikan diri sebagai seniman campursari.
Advertisement
Dia mengantre BST bersama istrinya, Astutiningsih yang merupakan pemain ketoprak. Dia menceritakan tentang dampak Covid-19 yang mereka rasakan.
Selama enam bulan terakhir, dia dan sang istri sepi job hingga tidak pentas. Apalagi, ada larangan penyelenggaraan keramaian atau hiburan di Grobogan.
"Saya pribadi memahami kondisi saat ini di tengah pandemi. Namun kami sebagai seniman juga butuh [uang] untuk keberlangsungan hidup selama ada wabah Covid-19. Saya sudah menjual sejumlah barang di rumah, seperti peralatan campur sari dan handphone untuk memenuhi kebutuhan," ujar Edi Mantang, seperti dilansir Solopos, Sabtu 18 Juli 2020.
Oleh karena itu, dia sangat senang ketika mengetahui namanya masuk data tambahan penerima BST di Kelurahan Purwodadi. Apalagi BST dia menerima BST selama tiga bulan sekaligus, Mei-Juli dengan besaran Rp 600.000/bulan.
"Bersyukur sekali dapat BST bisa untuk menyambung hidup," kata Edi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berjualan Es
Edi menuturkan, selama tak menggung, dia hidup dari uang tabungannya. Belum lagi, beberapa waktu lalu, dia membiayai dua anaknya masuk SMP.
Alhasil, tabungannya ludes seiring pandemi Corona yang tak kunjung berakhir.
Kini, untuk menyambung hidupnya, anak pemain Srimulat Solo itu bersama sang istri berjualan minuman seperti es jus dan jajanan lain di Grobogan.
Kendati penghasilan yang diperoleh tidak sebanyak saat pentas, uang yang didapat masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Advertisement