Liputan6.com, Jakarta - Cek suhu tubuh dengan menembakkan thermo gun ke dahi atau ke punggung tangan tidak akan 100 persen akurat.
Menurut dokter spesialis onkologi, Dr dr Sonar Soni Panigoro SpB-Onk, hasil yang akurat hanya akan didapat jika pengecekkan suhu tubuh dilakukan di area yang mendekati pusat panas tubuh.
Advertisement
"Jadi, jika ditanya mana yang bagus, yang masuk ke mulut," kata Sonar saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin, 20 Juli 2020. Selain mulut, area lain yang dijamin keakuratannya adalah anus.
Sonar, menjelaskan, rongga mulut dan lubang anus mencerminkan suhu tubuh di dalamnya. Sebab, kedua area tubuh manusia tersebut terlindungi dan relatif tidak terpengaruh suhu luar.
"Mau kita pakai jaket kek, kena AC kek, tapi di dalam begitu-begitu saja. Jadi, realtif lebih akurat. Kalau di ruang intensif, di ruang operasi, suhunya kan dingin, kalau mengukur di luar pasti akan salah," kata mantan Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta.
Sonar, mencontohkan, mengecek suhu tubuh pasien yang berada di ruang ICU maupun kamar operasi tidak akan di dahi. Sebab, dahi pasien sudah 'terpapar' suhu pendingin ruangan.
"Jadi, tidak akan akurat selama dia terpengaruh sama suhu lingkungannya," kata Sonar.
Itu mengapa mengecek suhu tubuh menggunakan thermo gun tidak bisa dibilang akurat. "Tapi thermo gun cukup baik enggak? Lumayan. Cuma memang tidak selalu akurat," Sonar menekankan.
Misal, kata Sonar, seseorang yang duduk di kursi mobil bagian depan, yang lubang AC menghadap persis ke tangan lalu kemudian tangan langsung diukur suhunya dengan thermo gun, pasti hasilnya suhu tangan lebih rendah daripada di dahi yang jaraknya ke lubang AC cukup jauh. Pun sebaliknya.
"Jadi, memang tidak ada yang 100 persen," katanya.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Thermo Gun Ditembakkan ke Ketiak, Apa Mungkin?
Area lain yang bisa dicek karena keakuratannya dianggap mendekati suhu tubuh yang sesungguhnya adalah ketiak. Tapi pengukuran bukan menggunakan thermo gun.
"Tapi kan enggak mungkin mengukur di ketiak. Susah dibukanya," kata Sonar. Alasan dianggap lebih mendekati, ujar Sonar, karena ketiak merupakan area yang terlindungi.
"Kalau enggak ada pilihan lain, ya ketiak. Termometer yang ada air raksa ditaruh di ketiak. Itu lebih mendingan karena tidak dipengaruhi suhu luar," katanya.
Lebih lanjut, Sonar menyinggung soal alat pengecek suhu di bandar udara (bandara) yang bisa mengecek suhu tubuh calon penumpang dari jarak jauh. Mesin sendiri yang akan mencari orang-orang yang suhu tubuhnya panas.
"Itu pun tidak selalu benar, tapi lumayan, daripada orang mengantre panjang," kata Sonar.
"Jadi, menurut saya, selama itu suhu tubuh luarnya diukur, bisa salah hasilnya," Sonar menekankan.
Advertisement
Jangan Ada Perdebatan
Oleh sebab itu, Sonar mengingatkan agar tidak perlu memperdebatkan keakuratan thermo gun yang ditembakkan ke dahi atau tangan.
"Namanya thermo gun itu kan mengukur suhu tubuh di luar, bukan di dalam. Di kulit. Makanya, coba saja sekarang kita diukur nih sebelum masuk ke ruangan kantor. Nanti setelah setengah jam berada di dalam, di ruangan ber-AC, kitanya diukur lagi, pasti akan beda. Ya, karena tubuh kita sudah dipengaruhi AC," ujarnya.
"Memang di dahi diasumsikan agak lebih banyak pembuluh darah tepi, mungkin akan lebih mudah dan gampang menembaknya daripada di tangan. Kasih tangan ke atas mungkin saja, tapi kan bakal agak lama," Sonar menekankan.