Maudy Koesnaedi Kehilangan Sosok Sapardi Djoko Damono

Maudy Koesnaedi begitu mengagumi karya penyair Sapardi Djoko Damono.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 20 Jul 2020, 11:40 WIB
Maudy Koesnaedi begitu mengagumi karya penyair Sapardi Djoko Damono (https://www.instagram.com/p/CC03SugJXJD/?utm_source=ig_embed)

Liputan6.com, Jakarta - Maudy Koesnaedi berduka mengetahui sastrawan dan penyair Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. Sejak lama, pemeran Zaenab dalam serial Si Doel Anak Sekolahan mengagumi karya penyair yang meninggal dunia dalam usia 80 tahun.

Duka Maudy Koesnaedi dituliskannya melalui akun Twitter terverifikasi miliknya, Minggu (19/7/2020). Bagi Maudy Koesnaedi, Sapardi Djoko Darmono tak cuma penyair dan sastrawan tapi juga guru.

"Selamat Jalan Pak Sapardi Djoko Damono.. Terima kasih sudah menjadi guru, mengajari banyak hal melalui karyamu. Karya-karyamu menemani banyak waktu ku.. Selamat istirahat Pak.. tenang damai di sana.. Doaku mengiringi," tulis Maudy Koesnaedi. 

 

 


Seperti Bapak

Menjadi salah satu penyair yang dicintai, Sapardi telah melahirkan sederet puisi romantis bertema cinta, hingga kumpulan cerita dalam novel. Ia juga mewarnai dunia film dan music tanah air. (Nurwahyunan/Fimela.com)

Dalam fotonya di Instagram, Maudy Koesnaedi tampak tersenyum cerah sembari memeluk pundak sang penyair. Ia juga mengungkapkan kalau mendiang Djoko sudah seperti seorang bapak baginya. 

 


Bicara dengan Suami

Unggahan Maudy Koesnaedi tentang kekagumannya terhadap penyair Sapardi Djoko Damono ((https://www.instagram.com/p/CC03SugJXJD/?utm_source=ig_embed)

"Eddy (suami Maudy) duduk diam di sebelahku mendengarkan ceritaku tentang bagaimana karya-karya beliau mengajariku banyak hal, membuka wawasan dan menemani banyak waktuku di masa sepi sedih dalam perjalanan hidupku. Betapa karyanya begitu dekat hingga ku anggap seperti Bapak bukan hanya sebagai Guru," tulisnya.

 

 


Kagum

Ibu satu anak ini sangat mengaggumi Sapardi, itu juga yang membuatnya sangat kehilangan. Namun perkataan sang anak menyadarkan, kalau tak seharusnya ia menangisi Sapardi yang tertidur tenang. Ia pun bersyukur bisa mengenal Sapardi. (Instagram/maudykoesnaedi)

Lebih lanjut, Maudy Koesnaedi juga mengatakan betapa dirinya kagum dengan Sapardi Djoko Damono. Ia pun bersyukur bisa mengenal dengan baik penyair ternama tersebut.

 

 


Tidak Menangis

Maudy merasa, karya-karya Sapardi sangat melekat di dirinya. Mengenal laki-laki kelahiran 1940 pertamakali saat kuliah di Fakultas Sastra UI, Maudy pun tak hanya menganggap sebagai guru, namun juga seorang bapak. (Instagram/maudykoesnaedi)

"Betapa kekaguman dan hormatku kepada beliau membawa rasa kehilangan yang begitu dalam. Eddy benar, seharusnya aku tidak menangisi Bapak yang telah tertidur dengan tenang. Tapi bersyukur diberi kesempatan mengenal Pak Sapardi Djoko Damono yang telah memberi banyak lebih dari yang beliau tahu," tutupnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya