Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan sekali seumur hidup dialami Tash Young. Perempuan berusia 25 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya setelah sebulan menjadi pengantin.
Mempelai perempuan itu menikah di rumah sakit. Bukan mimpinya untuk menjalani upacara penting dalam hidupnya di tempat itu, tapi dia tak ada pilihan lain.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Sun, Senin (20/7/2020), Tash harus berjuang melawat sakit kanker yang dideritanya. Ia pertama kali didiagnosis mengalami peregangan rusuk setelah sakit usai mengangkat kotak-kotak.
Sakit yang dianggap biasa ternyata memburuk. Dokter kemudian menemukan kanker sarkoma sel gelendong. Kekasih Tash saat itu, Simon (33) segera melamarnya beberapa menit setelah dokter memberitahukan diagnosis akhir tersebut pada Mei 2020.
Pertemuan Tash dan Simon sendiri cukup menarik. Mereka berkenalan lewat kencan buta pada Juli 2019. Pasangan tersebut kemudian menikah empat hari dengan izin khusus di Rumah Sakit Southampton.
Meski pernikahan berjalan sederhana, hanya dihadiri beberapa orang saja, pasangan tersebut sangat bahagia. "Pada hari itu, kami tidak peduli tentang diagnosisnya," ujar Simon.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Meninggal di Samping Suami
Seperti pasangan pengantin baru lainnya, Tash dan Simon juga memimpikan sebuah bulan madu. Tempat impian yang ingin mereka datangi adalah Northern Lights. Tetapi karena tak memungkinkan, Simon pun membuat kejutan manis.
Ia memproyeksikan tempat itu ke langit-langit sehingga Tash bisa melihatnya saat berbaring. Selama dirawat, Tash memang hanya bisa berbaring.
Pada 25 Juni 2020, Tash yang bekerja di Katedral Winchester akhirnya mengembuskan napas terakhir. Sang suami berada di samping tempat tidurnya saat momen perpisahan itu terjadi.
Keluarga mereka kemudian menggalang dana untuk mengenangnya. Donasi yang terkumpul saat ini mencapai 18 ribu pound sterling dan akan diberikan kepada Teenage Cancer Trust.
Advertisement