Pekerja Dikabarkan Positif Covid-19, PLN Tutup Kantor Pusat Sementara

PLN terus mengedepankan protokol kesehatan dalam aktivitas perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran Covid-19.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Jul 2020, 12:45 WIB
Petugas mengecek suhu pegawai atau tamu yang akan masuk di lingkungan kantor PLN Jakarta, Kamis (05/3/2020). PLN melakukan langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan pemberlakuan standar kesiagaan khusus bagi semua pegawai. (Liputan6.com/Pool/PLN)

Liputan6.com, Jakarta PLN memutuskan masih memberlakukan work from home (WFH) bagi sebagian pegawai di Kantor Pusat, yang berlokasi di Jalan Trunojoyo Blok M, Jakarta Selatan.  Ini usai dikabarkan ada pekerja di instansi tersebut positif Covid-19.

Sebelumnya beredar pesan berantai berisi informasi tentang hasil test swab karyawan PLN. "Kantor sedang di disinfektan.. seluruh karyawan WFH sampai jumat tanggal 24 Juli. Semalam baru di umumkan kepada karyawan, setelah 2 karyawan dinketahui positif swab, berdasarkan hasil saat pemeriksaan swab seluruh karyawan pada minggu lalu," mengutip pesan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Vice President Public Relation PLN Arsyadany G. Akmalaputri menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil tes swab karyawan tersebut. "Hasil tesnya masih menunggu," ujar dia, Senin (20/7/2020).

Perihal ini, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi memastikan jika PLN terus mengedepankan protokol kesehatan dalam aktivitas perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran Covid-19.

Sebagai bagian dari langkah preventif PLN terus menekankan penggunaan masker, cuci tangan dan physical distancing (jaga jarak) saat bekerja. Selain itu, PLN juga menggelar Random Test kepada pegawai.

"Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan internal PLN, maka PLN masih memberlakukan work from home (WFH) bagi sebagian pegawai di kantor PLN Pusat. Dalam skema WFH ini, PLN memastikan seluruh layanan tetap berjalan dengan baik," kata dia dalam keterangannya.

Untuk menjaga agar layanan tetap baik, PLN didukung teknologi seperti presensi karyawan berbasis aplikasi geotagging, mekanisme rapat berbasis daring, surat menyurat menggunakan Aplikasi Management Surat (AMS) Korporat serta penyimpanan dan transfer data kerja melalui system cloud. 

Sementara itu, petugas yang harus tetap berada di pusat-pusat pengontrolan dan pemeliharaan listrik, tetap bekerja dengan meningkatkan standar kesehatan tinggi.

"Kami pastikan pasokan listrik pelanggan tetap terjaga selama pemberlakukan konsep WFH, karena hal ini hanya berlaku untuk PLN Kantor Pusat saja, sementara petugas penjagaan dan pelayanan di lapangan tetap berjalan seperti biasa. Kami memahami bahwa ketersediaan listrik di rumah-rumah merupakan kebutuhan vital yang tidak boleh mengalami gangguan," lanjut dia.

 

Saksikan video di bawah ini:


Pemeriksaan Kesehatan

Petugas mengecek suhu pegawai atau tamu yang akan masuk di lingkungan kantor PLN Jakarta, Kamis (05/3/2020). PLN melakukan langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus corona dari level manajemen direksi hingga level pegawai. (Liputan6.com/Pool/PLN)

Bagi pegawai dengan jenis pekerjaan bersifat kritikal seperti Operator, Petugas Control Room, Dispatcher, Pelayanan Teknik, Pemeliharaan, Pelayanan Pelanggan atau Contact Center, Tenaga Medis, dan sebagainya yang tidak dapat ditinggalkan secara operasional akan tetap bekerja dengan mengikuti protocol Kesehatan yang berlaku.

Selain itu, selama bertugas pada jam kerja, mereka akan mendapatkan makanan sehat dan vitamin tambahan, dan dilarang untuk memasuki area kerja di luar Control Room dan Dispatcher.

PLN juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada pegawai, dan menyediakan fasilitas ruang pemeriksaan kesehatan beserta tenaga medis dan peralatan pendukungnya.

PLN juga menyediakan angkutan antar jemput dari rumah tinggal ke tempat kerja untuk menghindarkan petugas dari penularan virus Covid-19.

PLN juga menambah unit Control System sebagai cadangan (Mirroring) untuk memastikan bahwa pasokan listrik kepada masyarakat tidak terganggu.

"PLN telah memetakan, bagian-bagian mana yang harus tetap bekerja penuh tidak boleh berhenti atau 24 jam. Bagi yang bekerja protokol covid-19 kami perhatikan. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh petugas dalam kondisi prima dan sehat, sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal dalam menjaga pasokan listrik bagi masyarakat," imbuh Agung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya