Liputan6.com, Jakarta - Aisha, putri semata wayang Denada masih menjalani pengobatan di Singapura akibat penyakit leukemia yang dideritanya. Karena itu Denada masih harus mengeluarkan biaya dalam jumlah banyak.
Namun kondisi perekonomiannya goyah setelah pandemi Covid-19 mewabah di berbagai negara, termasuk Singapura. Karena lockdown, Denada jadi tak bisa pulang ke Indonesia untuk bekerja. Alhasil, uang tabungannya menipis.
"Ya Allah gimana ini, kalau aku boleh jujur, aku enggak pernah cerita ini ke siapa pun termasuk mamaku, karena aku enggak mau dia worry," kata Denada di saluran YouTube pribadinya yang diunggah baru-baru ini.
"Aku pernah sampai saldo tabunganku di ATM Rp 200 ribu. Tapi aku tinggal di Singapura, bisa bayangin enggak. Tapi karena aku di sini (Singapura), aku stuck di sini, aku enggak bisa bikin (uang) banyak," sambungnya.
Baca Juga
Advertisement
Tak Ada Penghasilan
Bila tinggal di Indonesia, mungkin penyanyi berusia 41 tahun ini bisa menggunakan berbagai cara untuk tetap menghasilkan uang. Namun karena berada di Singapura, Denada kebingungan harus mencari sumber penghasilan dari mana.
"Kalau aku di Indonesia, mungkin aku bisa sekolahi (gadai) barang-barang aku, mungkin masih bisa kerja dengan syuting untuk tv, whatever, untuk urusan bank pun jadi sulit karena aku di Singapura, urusan bank aku kan di Indonesia," paparnya.
Advertisement
Pertolongan
Namun ada satu hal yang membuatnya kuat menghadapi keterpurukan tersebut, yaitu keyakinannya bahwa Tuhan pasti akan memberi jalan keluar. Ia percaya Tuhan tak akan pernah meninggalkannya.
"Kehidupan yang harus dijalani ceritanya memang seperti ini, jalannya seperti ini. tapi kalau ini sudah ketetapannya ya enggak mungkin kita ditinggalin tanpa pertolonganya. kalau bukan karena pertolongan Allah enggak mungkin aku masih bertahan seperti ini," tutur Denada.
Jual Rumah
Demi mencukupi kebutuhan hidup di Singapura dan biaya berobat anaknya, Denada kembali harus menjual rumah mewahnya.
"Ini juga kenapa aku memiliki urgensi menjual rumahku, ini jadi urgensi yang besar dan tingi. Tapi aku bersyukur masih ada sesuatu yang bisa dijadikan uang," ia mengakhiri.
Advertisement